dc.description.abstract | Luas panen tomat di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 61.154 ha. Pada
tahun 2011 luas panen tomat mengalami penurunan menjadi 53.088 ha (Badan
Pusat Statistik, 2012). Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti
perubahan pola hujan yang menyebabkan terjadinya kekeringan atau banjir yang
mengancam tanaman pertanian. Karena itu sangat perlu dikembangkan teknik
budidaya yang tidak tergantung musim seperti teknik hidroponik. Pemberian
ekstrak abu sekam pada beberapa media tanam hidroponik dapat menjadi suatu
alternatife dalam meningkatkan produksi tomat, sehingga penelitian ini diperlukan
untuk mengetahui dosis optimal ekstrak abu sekam dan media tanam terbaik yang
dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tomat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara perlakuan
ekstrak abu sekam pada beberapa jenis media tanam terhadap pertumbuhan dan
produksi tanaman tomat yang ditanam secara hidroponik sistem irigasi tetes.
Penelitian dilaksanakan di kelurahan Tegal Besar, Kaliwates, Jember pada 24
Januari hingga 10 Mei 2013.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan
2 faktor yaitu: (1) ekstrak abu sekam yang terdiri dari tanpa ekstrak abu sekam
(S0), 40ml ekstrak abu sekam/1 liter air (S1), 80ml ekstrak abu sekam/1 liter air
(S2), 120 ml ekstrak abu sekam/1 liter air (S3), dan (2) jenis media tanam yang
terdiri dari tanah + 50 gram abu sekam (M0), pasir (M1), arang sekam (M2).
Setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Untuk mengetahui
perbedaan efek dari setiap perlakuan, data akan dianalisis menggunakan uji jarak
berganda Duncan dengan taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara
perlakuan dosis ekstrak abu sekam dan jenis media tanam terhadap pertumbuhan
dan produksi tomat. Kemudian, untuk hidroponik dengan sistem irigasi tetes,
vi
tanah + 50 gram abu sekam merupakan media terbaik dalam meningkatkan
pertumbuhan tomat. | en_US |