dc.description.abstract | Semakin ketatnya persaingan bisnis di Indonesia, khususnya yang ada di
Wilayah Kabupaten Banyuwangi yaitu Perusahaan jamu. Perusahaan jamu di
banyuwangi saat ini mengalami persaingan yang sangat serius dengan munculnya
pesaing baru dengan kualitas yang lebih baik sesuai dengan keinginan pasar.
Salah satunya perusahaan jamu UD. Dua Singa merupakan perusahaan yang
masih baru di Banyuwangi berdiri sejak tahun 2010 yang pada saat ini juga
mengalami persaingan yang serius dengan munculnya perusahaan jamu yang
sejenis yaitu perusahaan jamu tradisional yang dapat berpengaruh pada kondisi
perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menentukan strategi pemasaran
berdasarkan analisis SWOT pada perusahaan jamu tradisional UD. Dua Singa di
Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Penelitian ini menggunakan metode kajian tindak (action research). Populasi
dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang paham (pemilik dan karyawan
perusahaan). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Analisis faktor-faktor internal perusahaan digunakan untuk
mengetahui adanya kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan.
Selain itu perusahaan juga harus menganalisis faktor-faktor eksternal perusahaan
untuk mengetahui peluang dan ancaman. Salah satu instrumen yang dapat
digunakan untuk menganalisis faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dengan tujuan untuk menghasilkan strategi pemasaran yang tepat pada
perusahaan adalah menggunakan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil perhitungan kedua faktor strategi internal dan eksternal
akan diketahui kekuatan dan kelemahan ada pada sumbu (X) dengan nilai +3
sedangkan peluang dan ancaman berada pada sumbu (Y) dengan nilai +1. Dapat
ditarik kesimpulan bahwa jamu tradisional UD. Dua Singa berada pada posisi
kuadran I, yaitu posisi perusahaan yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang
viii
agresif. Maka strategi yang tepat pada perusahaan jamu tradisional UD. Dua
Singa di Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi sebagai berikut:
1. Mengembangkan produk jamu yang sudah ada dengan menambah variasi
produk jamu misalnya dari segi khasiat ataupun rasa yang ditawarkan.
2. Meningkatkan pangsa pasar dengan ikut serta setiap program yang
diadakan pemerintah daerah seperti pameran (bazar).
3. Meningkatkan kualitas jamu agar tidak kalah dengan produk pesaing.
4. Melakukan perluasan daerah promosi yang efektif dan tepat sasaran. | en_US |