dc.description.abstract | bersih dan sehat (PHBS) di SMA Negeri 4 Kabupaten Jember; Dwi Indah
Lestari; 082310101064; 2015, 125 halaman; Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember.
Sehat merupakan suatu kondisi sehat secara menyeluruh baik fisik,
mental, dan kesejahteraan sosial dan tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan. Sumber daya manusia yang sehat tentu mempengaruhi poduktivitas
kerja yang optimal sehingga diperlukan suatu derajat kesehatan yang tinggi.
Derajat kesehatan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, perilaku, pelayanan
kesehatan, dan genetika. Determinan utama dalam peningkatan derajat kesehatan
selain lingkungan adalah perilaku masyarakat yang dapat ditingkatkan melalui
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Salah satu tatanan dari
sasaran perilaku hidup bersih dan sehat adalah tatanan institusi pendidikan.
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) akan lebih mudah jika
diajarkan sejak anak berada pada usia sekolah. Pada saat ini terdapat lebih dari
250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkat di
Indonesia. Jumlah anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk
Indonesia atau sekitar 73 juta orang. Salah satu bentuk upaya peningkatan
kesehatan di sekolah yaitu melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Konsep
keperawatan sekolah yang berada pada area keperawatan kesehatan komunitas,
mengunggulkan konsep UKS sebagai suatu bentuk model keperawatan sekolah
yang memiliki tiga program kesehatan yaitu pelayanan kesehatan, pendidikan
kesehatan, dan kesehatan lingkungan sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan kegiatan UKS dengan PHBS di SMA Negeri 4
Jember.
Desain penelitian yang diguanakan adalah deskriptif analitik dengan
pendekatan crossectional dimana penggambilan data dilakukan dalam satu waktu.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA negeri 4
Jember sebesar 544 siswa dengan sampel 91 responden. Teknik pemilihan sampel
x
yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner. Kuesioner kegiatan UKS yang diadopsi dari Notoatmodjo
(2012) dengan 3 indikator yaitu: pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan,
pembinaan lingkungan sekolah. Kuesioner PHBS diadopsi dari maryunani (2010)
dengan 2 indikator yaitu: indikator perilaku siswa dan indikator lingkungan. Uji
Validitas dilaksanakan di SMA Negeri 1 Arjasa. Uji validitas dan reliabilitas
menggunakan Pearson Product Moment dan uji Alpha Cronbach. Hasil uji
validitas dan reabilitas kuesioner kegiatan UKS dari 43 pertanyaan terdapat 29
pertanyaan yang valid. Kuesioner pada PHBS terdiri dari 82 pertanyaan terdapat
51 pertanyaan yang valid.
Hasil penelitian menunjukkan kategori mempersepsikan kegiatan UKS
baik sebanyak (57,1%), jumlah responden dengan kategori mempersepsikan
kegiatan UKS yang cukup sebanyak (42,9%), dan tidak ada responden dengan
kategori mempersepsikan kegiatan UKS yang kurang (0%). Distribusi siswa
dengan perilaku hidup bersih dan sehat yaitu dengan kategori perilaku hidup
bersih dan sehat yang baik sebanyak (70,3%), jumlah responden dengan kategori
perilaku hidup bersih dan sehat yang cukup sejumlah (29,7%), dan tidak ada
responden dengan kategori perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang (0%).
Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji spearman rho didapatkan p
value= 0,000 < α= 0,05 sehingga Ha diterima yang artinya ada hubungan
kegiatan UKS dengan perilaku hidup bersih dan sehat di SMA negeri 4 Jember.
Hubungan kegiatan UKS dengan PHBS menunjukkan hubungan yang sedang dan
berpola positif yang berarti setiap terjadi peningkatan kegiatan UKS maka PHBS
akan meningkat (r=0,563).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut beberapa saran yang dapat diterapkan
yaitu meningkatkan kegiatan UKS seoptimal mungkin sehingga pelaksanaan
PHBS dapat dilakukan oleh semua warga sekolah. Perawat diharapkan mampu
meningkatkan PHBS melalui kegiatan UKS sehingga Derajat kesehatan semua
warga sekolah akan optimal. | en_US |