Show simple item record

dc.contributor.advisorMisto
dc.contributor.advisorSupriyadi
dc.contributor.authorMasitah, Fatma Nuril
dc.date.accessioned2015-12-01T05:20:00Z
dc.date.available2015-12-01T05:20:00Z
dc.date.issued2015-12-01
dc.identifier.nim101810201016
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/65416
dc.description.abstractKedelai (Glycine max L) merupakan sumber protein dan dapat menghasilkan minyak bermutu tinggi. Minyak kedelai (soyabean oil) mempunyai kadar asam lemak jenuh sekitar 15% dan mengandung asam linoleat untuk mencegah hiperkolesterol mencapai 64%. Minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk pembuatan minyak salad, minyak goreng, serta untuk segala keperluan pangan. Minyak kedelai memiliki sifat optik dan sifat listrik yang saling berhubungan. Salah satu sifat optik yaitu indeks bias dan sifat listriknya yaitu konstanta dielektrik. Indeks bias minyak kedelai dapat dianalisa melalui metode difraksi Fraunhofer celah ganda dan konstanta dielektriknya dapat dianalisa menggunakan kapasitansimeter. Kedua alat tersebut memiliki cara penggunaan yang sederhana dan telah diaplikasikan secara luas dalam penelitian – penelitian pada minyak sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perubahan suhu dengan indeks bias dan konstanta dielektrik serta untuk menginvestigasi hubungan indeks bias dengan konstanta dielektrik minyak kedelai. Penelitian dilakukan dengan tahapan awal yaitu menganalisa nilai indeks bias minyak kedelai melalui simpangan pola difraksi yang dihasilkan oleh difraksi Fraunhofer celah ganda. Wadah sampel yang digunakan dalam analisa indeks bias berdimensi (25 × 3 × 7)􀜿􀝉􀬷 pada suhu bervariasi mulai dari suhu 30C hingga 60C dengan interval 5. Selanjutnya dianalisa nilai konstanta dielektriknya menggunakan kapasitansimeter pada wadah berdimensi (8,5 × 2,9 × 7,5) 􀜿􀝉􀬷. Tahapan selanjutnya setelah didapatkan nilai indeks bias dan nilai konstanta dielektrik, yaitu diinvestigasi hubungan antara nilai indeks bias dengan konstanta dielektrik minyak kedelai. viii Hasil yang didapatkan yaitu nilai indeks bias mengalami penurunan seiring dengan peningkatan suhu minyak kedelai. Namun perubahan suhu dengan nilai konstanta dielektrik pada minyak kedelai adalah nilai konstanta dielektrik mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan suhu minyak kedelai. Perubahan suhu minyak kedelai mempengaruhi nilai indeks biasnya. Karena semakin tinggi suhu minyak kedelai, maka kecepatan cahaya dalam medium bertambah dan simpangan pola difraksinya semakin besar. Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan cahaya dalam vakum dan dalam medium, sehingga indeks bias medium berbanding terbalik dengan kecepatan cahaya dalam medium. Hubungan indeks bias dengan konstanta dielektrik menghasilkan fungsi  (n) = -10,7933 n + 27,3675 untuk minyak kedelai merek A dan fungsi  (n) = -12,4743 n + 28,1362 untuk minyak kedelai merek B. Melalui uji statistik regresi dengan hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel, serta analisa koefisien korelasi menghasilkan nilai 0,9468 dan 0,9884, membuktikan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara indeks bias dengan konstanta dielektrik minyak kedelai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectINDEKS BIASen_US
dc.subjectKONSTANTA DIELEKTRIKen_US
dc.titleHUBUNGAN INDEKS BIAS DAN KONSTANTA DIELEKTRIK DENGAN VARIASI SUHU PADA MINYAK KEDELAIen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record