HUBUNGAN INDEKS BIAS DAN KONSTANTA DIELEKTRIK DENGAN VARIASI SUHU PADA MINYAK KEDELAI
Abstract
Kedelai (Glycine max L) merupakan sumber protein dan dapat menghasilkan
minyak bermutu tinggi. Minyak kedelai (soyabean oil) mempunyai kadar asam lemak
jenuh sekitar 15% dan mengandung asam linoleat untuk mencegah hiperkolesterol
mencapai 64%. Minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk
pembuatan minyak salad, minyak goreng, serta untuk segala keperluan pangan.
Minyak kedelai memiliki sifat optik dan sifat listrik yang saling berhubungan. Salah
satu sifat optik yaitu indeks bias dan sifat listriknya yaitu konstanta dielektrik. Indeks
bias minyak kedelai dapat dianalisa melalui metode difraksi Fraunhofer celah ganda
dan konstanta dielektriknya dapat dianalisa menggunakan kapasitansimeter. Kedua
alat tersebut memiliki cara penggunaan yang sederhana dan telah diaplikasikan secara
luas dalam penelitian – penelitian pada minyak sebelumnya. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perubahan suhu dengan indeks bias dan
konstanta dielektrik serta untuk menginvestigasi hubungan indeks bias dengan
konstanta dielektrik minyak kedelai.
Penelitian dilakukan dengan tahapan awal yaitu menganalisa nilai indeks bias
minyak kedelai melalui simpangan pola difraksi yang dihasilkan oleh difraksi
Fraunhofer celah ganda. Wadah sampel yang digunakan dalam analisa indeks bias
berdimensi (25 × 3 × 7) pada suhu bervariasi mulai dari suhu 30C hingga
60C dengan interval 5. Selanjutnya dianalisa nilai konstanta dielektriknya
menggunakan kapasitansimeter pada wadah berdimensi (8,5 × 2,9 × 7,5) .
Tahapan selanjutnya setelah didapatkan nilai indeks bias dan nilai konstanta
dielektrik, yaitu diinvestigasi hubungan antara nilai indeks bias dengan konstanta
dielektrik minyak kedelai.
viii
Hasil yang didapatkan yaitu nilai indeks bias mengalami penurunan seiring
dengan peningkatan suhu minyak kedelai. Namun perubahan suhu dengan nilai
konstanta dielektrik pada minyak kedelai adalah nilai konstanta dielektrik mengalami
peningkatan seiring dengan peningkatan suhu minyak kedelai. Perubahan suhu
minyak kedelai mempengaruhi nilai indeks biasnya. Karena semakin tinggi suhu
minyak kedelai, maka kecepatan cahaya dalam medium bertambah dan simpangan
pola difraksinya semakin besar. Indeks bias merupakan perbandingan kecepatan
cahaya dalam vakum dan dalam medium, sehingga indeks bias medium berbanding
terbalik dengan kecepatan cahaya dalam medium. Hubungan indeks bias dengan
konstanta dielektrik menghasilkan fungsi (n) = -10,7933 n + 27,3675 untuk minyak
kedelai merek A dan fungsi (n) = -12,4743 n + 28,1362 untuk minyak kedelai merek B.
Melalui uji statistik regresi dengan hasil t hitung yang lebih besar dari t tabel, serta
analisa koefisien korelasi menghasilkan nilai 0,9468 dan 0,9884, membuktikan
bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara indeks bias dengan konstanta
dielektrik minyak kedelai.