dc.description.abstract | Model cooperative learning tipe talking stick adalah suatu model
pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang memegang tongkat
terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari
materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua
kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Model
cooperative learning tipe talking stick dipilih karena dalam pembelajaran talking stick
dapat tercipta keaktifan siswa melalui media permainan tongkat yang diberikan dari
satu siswa ke siswa lainnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah (1)
bagaimanakah penerapan model cooperative learning tipe talking stick dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?. (2) Bagaimanakah persentase
peningkatan aktivitas pembelajaran talking stick pada siswa kelas III dengan materi
sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga?. (3) Bagaimanakah
persentase peningkatan ketuntasan hasil belajar pembelajaran talking stick pada siswa
kelas III dengan materi sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga?.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengkaji pembelajaran model cooperative
learning tipe talking stick dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
III dengan materi sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga di SDN
Patrang 01 Jember tahun pelajaran 2014/2015. (2) Untuk meningkatakan aktivitas
belajar siswa kelas III dengan materi sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan
x
segitiga melalui penerapan model cooperative learning tipe talking stick pada siswa
kelas III SDN Patrang 01 Jember tahun pelajaran 2014/2015. (3) Untuk
meningkatakan hasil belajar siswa kelas III dengan materi sifat-sifat bangun persegi,
persegi panjang, dan segitiga melalui penerapan model cooperative learning tipe
talking stick pada siswa kelas III SDN Patrang 01 Jember tahun pelajaran 2014/2015.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III-A semester genap SDN Patrang
01 Jember tahun pelajaran 2014/2015. Jumlah siswa di SD ini adalah 36 orang yang
terdiri atas 21 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Penelitian ini
menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas (sekolah) tempatnya mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan/ peningkatan proses pembelajaran dengan
menggunakan dua siklus. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Pada siklus I,
siswa melakukan kegiatan menggunakan talking stick kemudian mengerjakan tugas
kelompok dan individu. Pada akhir siklus siswa diberikan tes akhir untuk mengetahui
hasil belajar yang diperoleh siswa. Kegiatan dalam siklus II hamper sama dengan
siklus I, perbedaannya terletak pada pelaksanaan talking stick yang dilakukan secara
berkelompok, tidak lagi secara individu.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis, aktivitas siswa secara
klasikal dalam pembelajaran model cooperative learning tipe talking stick dengan
materi sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga pada siswa kelas III
SDN Patrang 01 Jember tahun pelajaran 2014/2015 pada siklus I sebesar 56% dan
pada siklus II sebesar 88,89%. Peningkatan aktivitas siswa dari siklus I dan siklus II
menunjukkan bahwa pembelajaran ini dapat meningkatkan aktivitas siswa. Tingkat
ketuntasan belajar secara klasikal siswa kelas III SDN Patrang 01 Jember tahun
pelajaran 2014/2015 setelah mengikuti pembelajaran model cooperative learning tipe
talking stick dengan materi sifat-sifat bangun persegi, persegi panjang, dan segitiga
diketahui bahwa tes akhir siklus I sebesar 64,70% dan pada siklus II sebesar 91,67%. | en_US |