dc.description.abstract | Kedelai merupakan salah satu komoditas potensial yang dibutuhkan oleh
masyarakat Indonesia sebagai kebutuhan sehari-hari. Budidaya tanaman kedelai
dapat menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang baik, bila kebutuhan
nutrisinya terpenuhi. Dengan pertumbuhan tanaman kedelai yang baik maka dapat
menghasilkan benih kedelai yang baik pula. Benih ini dapat digunakan untuk
produksi kedelai selanjutnya. Aplikasi ekstraksi abu sekam dan kalium diharapkan
dapat menjadi suatu alternatif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman kedelai
sehingga dapat meningkatkan produksi dan kualitas benih kedelai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ekstraksi
abu sekam dan dosis pupuk kalium terhadap viabilitas dan daya simpan benih
kedelai. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari
dan Laboratorium Teknologi Benih, Fakultas Pertanian, Universitas Jember,
dimulai pada 25 Agustus – 27 Desember 2014.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
uyang terdiri dari 2 faktor yaitu faktor konsentrasi ekstrak abu sekam yang terdiri
dari 5 level yaitu A0 (tanpa ekstrak abu sekam/kontrol 0 % ), A1 (konsentrasi
ekstrak abu sekam 2,5%), A2 (konsentrasi ekstrak abu sekam 5%), A3 (konsentrasi
ekstrak abu sekam 7,5%), A4 (konsentrasi ekstrak abu sekam 10%), dan faktor
kedua yaitu dosis pupuk kalium yang terdiri dari 3 level yaitu K0 (dosis pupuk
kalim 0,0 g/tanaman), K1 (dosis pupuk kalim 0,5 g/tanaman), dan K2 (dosis
pupuk kalim 1,0 g/tanaman). Masing-masing kombinasi perlakuan tersebut
diulang 3 kali. Data dianalisis dengan Anova, apabila terdapat perbedaan yang
nyata diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan
pada taraf kepercayaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak terdapat interaksi antara
perlakuan konsentrasi ekstrak abu sekam dan dosis pupuk kalium terhadap semua
parameter pengamatan; (2) konsentrasi ekstrak abu sekam berpengaruh signifikan
terhadap viabilitas dan daya simpan benih kedelai, dan konsentrasi abu sekam
terbaik yaitu 7,5% dan; (3) dosis pupuk kalium berpengaruh signifikan terhadap
daya berkecambah dan indeks vigor kecambah, dengan perlakuan terbaik yaitu 0,5
g/tanaman (K1). | en_US |