Show simple item record

dc.contributor.authorEKA MEI FITRIYANTI
dc.date.accessioned2013-12-09T03:10:47Z
dc.date.available2013-12-09T03:10:47Z
dc.date.issued2013-12-09
dc.identifier.nimNIM071610101078
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/6511
dc.description.abstractKaries adalah sebuah hasil dari interaksi yang kompleks antara karbohidrat dan mikroorganisme kariogenik di dalam lapisan biofilm rongga mulut, yang dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari saliva, dan secara klinis ditunjukkan dengan demineralisasi dan destruksi dari jaringan keras gigi. Usaha preventif dalam mengatasi karies, seperti pemberian tablet flouride dan imunisasi, sejauh ini belum mendapatkan hasil yang optimal. Usaha preventif lainnya yang telah dikembangkan di bidang kedokteran gigi yaitu dengan penggunaan permen karet xylitol. Berdasarkan penelitian, konsumsi xylitol 6,44gr/hari-10,32gr/hari dapat menurunkan level dari Streptococcus mutans. Selain permen karet xylitol, produk terbaru di kedokteran gigi adalah penggunaan permen karet probiotik yang mengandung Lactobacillus reuteri yang dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan karies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permen karet xylitol terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva, mengetahui pengaruh permen karet probiotik terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva dan untuk mengetahui perbandingan efektivitas permen karet xylitol dan permen karet probiotik terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa SDN Jember Kidul 4 usia 10-12 tahun berjumlah 12 anak, dimana masing-masing anak akan mendapatkan 4 perlakuan yang berbeda selama 4 hari. Pada hari I, subyek diinstruksikan untuk mengunyah tampon , hari II mengunyah permen karet sukrosa, hari III mengunyah permen karet xylitol dan hari IV mengunyah permen karet probiotik. Setelah diberi masing-masing perlakuan, maka setiap subyek diinstruksikan untuk meludah. Kemudian saliva tersebut diencerkan sebanyak 7 kali (10 -7 ), yang selanjutnya dilakukan pembiakan pada media Streptococcus agar dan diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni Streptococcus sp. yang tumbuh dengan alat colony counter dalam satuan cfu. Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang bermakna terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva setelah mengunyah permen karet xylitol dibandingkan dengan permen karet probiotik, tampon (kontrol negatif) dan permen karet sukrosa (kontrol positif). Rata-rata jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva setelah mengunyah permen karet xylitol sebesar 294,75 cfu dibandingkan dengan setelah mengunyah permen karet probiotik sebesar 309,92 cfu, tampon (kontrol negatif) sebesar 320,17 cfu dan permen karet sukrosa (kontrol positif) sebesar 333,33 cfu. Permen karet xylitol dan probiotik mempunyai mekanisme kerja yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sp. Permen karet xylitol mengandung tambahan 2 atom H sehingga tidak dapat difermentasi oleh bakteri asidogenik dan xylitol mampu meningkatkan asam amino dan amonia yang mampu menetralkan pH plak dan saliva, sedangkan permen karet probiotik mengandung antimikrobial, melakukan kompetisi nutrisi dan memodulasi sistem imun. Dari perbandingan diatas, dapat disimpulkan bahwa permen karet xylitol lebih efektif secara signifikan dalam menurunkan jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva dibandingkan dengan permen karet probiotik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071610101078;
dc.subjectEfektivitas Permen Karet Xylitol, permen Karet Probiotik , Koloni Streptococcusen_US
dc.titlePERBANDINGAN EFEKTIVITAS PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET PROBIOTIK TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. PADA SALIVAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record