PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PERMEN KARET XYLITOL DAN PERMEN KARET PROBIOTIK TERHADAP JUMLAH KOLONI Streptococcus sp. PADA SALIVA
Abstract
Karies adalah sebuah hasil dari interaksi yang kompleks antara karbohidrat dan
mikroorganisme kariogenik di dalam lapisan biofilm rongga mulut, yang dipengaruhi
oleh kualitas dan kuantitas dari saliva, dan secara klinis ditunjukkan dengan
demineralisasi dan destruksi dari jaringan keras gigi. Usaha preventif dalam
mengatasi karies, seperti pemberian tablet flouride dan imunisasi, sejauh ini belum
mendapatkan hasil yang optimal. Usaha preventif lainnya yang telah dikembangkan
di bidang kedokteran gigi yaitu dengan penggunaan permen karet xylitol.
Berdasarkan penelitian, konsumsi xylitol 6,44gr/hari-10,32gr/hari dapat menurunkan
level dari Streptococcus mutans. Selain permen karet xylitol, produk terbaru di
kedokteran gigi adalah penggunaan permen karet probiotik yang mengandung
Lactobacillus reuteri yang dapat digunakan sebagai alternatif pencegahan karies.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permen karet xylitol terhadap
jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva, mengetahui pengaruh permen karet
probiotik terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva dan untuk mengetahui
perbandingan efektivitas permen karet xylitol dan permen karet probiotik terhadap
jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember. Subyek penelitian yang digunakan adalah siswa SDN Jember
Kidul 4 usia 10-12 tahun berjumlah 12 anak, dimana masing-masing anak akan
mendapatkan 4 perlakuan yang berbeda selama 4 hari. Pada hari I, subyek
diinstruksikan untuk mengunyah tampon , hari II mengunyah permen karet sukrosa, hari III mengunyah permen karet xylitol dan hari IV mengunyah permen karet
probiotik. Setelah diberi masing-masing perlakuan, maka setiap subyek
diinstruksikan untuk meludah. Kemudian saliva tersebut diencerkan sebanyak 7 kali
(10
-7
), yang selanjutnya dilakukan pembiakan pada media Streptococcus agar dan
diinkubasi selama 24 jam. Setelah 24 jam dilakukan pengamatan dan perhitungan
jumlah koloni Streptococcus sp. yang tumbuh dengan alat colony counter dalam
satuan cfu.
Hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang
bermakna terhadap jumlah koloni Streptococcus sp. pada saliva setelah mengunyah
permen karet xylitol dibandingkan dengan permen karet probiotik, tampon (kontrol
negatif) dan permen karet sukrosa (kontrol positif). Rata-rata jumlah koloni
Streptococcus sp. pada saliva setelah mengunyah permen karet xylitol sebesar 294,75
cfu dibandingkan dengan setelah mengunyah permen karet probiotik sebesar 309,92
cfu, tampon (kontrol negatif) sebesar 320,17 cfu dan permen karet sukrosa (kontrol
positif) sebesar 333,33 cfu. Permen karet xylitol dan probiotik mempunyai
mekanisme kerja yang berbeda dalam menghambat pertumbuhan Streptococcus sp.
Permen karet xylitol mengandung tambahan 2 atom H sehingga tidak dapat
difermentasi oleh bakteri asidogenik dan xylitol mampu meningkatkan asam amino
dan amonia yang mampu menetralkan pH plak dan saliva, sedangkan permen karet
probiotik mengandung antimikrobial, melakukan kompetisi nutrisi dan memodulasi
sistem imun. Dari perbandingan diatas, dapat disimpulkan bahwa permen karet
xylitol lebih efektif secara signifikan dalam menurunkan jumlah koloni Streptococcus
sp. pada saliva dibandingkan dengan permen karet probiotik.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]