dc.description.abstract | Tebu (Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penghasil gula yang utama sehingga perlu ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya. Upaya peningkatan kualitas dan kuantitas tebu diantaranya dengan perbanyakan bibit yang sehat dalam skala besar secara kultur jaringan melalui somatik embriogenesis. Pembentukan somatik embrio yang optimal dipengaruhi oleh pemberian jenis zat pengatur tumbuh dengan konsentrasi yang tepat.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium CDAST Universitas Jember dari bulan September 2014 sampai Februari 2015. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh 2,4-D tunggal dan kombinasi 2,4-D dan BAP terhadap induksi kalus tebu serta mengetahui hasil regenerasi terbaik pada tebu SUT Event 02 dan PS 881 melalui somatik embriogenesis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dan dilanjutkan uji kontras orthogonal terhadap parameter induksi kalus dengan faktor pertama dua macam varietas tebu dan faktor kedua yakni lima formulasi media induksi yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 2,4-D tunggal dengan konsentrasi 3 mgL-1 dan 4,5 mgL-1 memberikan respon induksi kalus paling baik pada tebu SUT Event 02 maupun PS 881. Hasil tahapan proliferasi setelah 2 minggu masa inkubasi didapatkan hasil adanya tahapan – tahapan SE yang terbentuk dari kedua tebu baik SUT Event 02 maupun PS 881. Pemberian 2,4-D tunggal dengan konsentrasi 3 mgL-1 memberikan hasil terbaik untuk regenerasi planlet tebu SUT Event 02 sedangkan pemberian kombinasi 2,4-D 3 mgL-1 + BAP 1,5 mg L-1 memberikan hasil terbaik untuk regenerasi planlet tebu varietas PS 881. | en_US |