PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SDN SUMBERSARI 01 JEMBER
Abstract
Kemampuan berbicara merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang
harus diajarkan dan dikuasi oleh siswa karena melalui berbicara dapat memberikan
informasi kepada pendengar. Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan di SDN
Sumbersari 01 Jember diketahui bahwa kemampuan berbicara pada siswa kelas V
masih rendah. Rendahnya kemampuan berbicara disebabkan kurang adanya stimulus
dari guru sehingga siswa cenderung pasif, siswa masih kurang berani dan takut salah
bila berbicara di depan kelas Oleh karena itu, diterapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Snowball Throwing dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
berbicara siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing dirasa cocok
dalam meningkatkan kemampuan berbicara siswa, dengan menggunakan model ini
dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat,
menstimulus siswa lebih aktif dan berani dalam proses pembelajaran.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) adakah pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan faktual yang dialami terhadap
kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember dan 2)
bagaimanakah kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan bahasan mengomentari persoalan
faktual yang dialami setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
x
pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia pokok bahasan mengomentari persoalan faktual yang dialami terhadap
kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember dan untuk
mengetahui kemampuan berbicara siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan bahasan mengomentari persoalan
faktual yang dialami dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Snowball Throwing.
Penelitian eksperimen dengan desain only post-test control group ini
dilaksanakan di kelas V SDN Sumbersari 01 Jember. Subjek dalam penelitian adalah
kelas V dengan jumlah 76 siswa yang terdiri dari 38 siswa kelas VA dan 38 siswa
kelas VB. Hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh harga t0 = 1.923, selanjutnya
harga dikonsultasikan dengan harga diketahui dan dbd =74 pada
taraf signifikansi 5% dihasilkan nilai = 1,993. Berdasarkan nilai = 1,993
dan nilai t0 = 1.834, maka < . Dengan demikian tidak ada perbedaan mean
yang signifikan antara kelas VA dan VB, hal tersebut menunujukkan tingkat
kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan adalah homogen. Langkah
selanjutnya adalah dilakukan pengundian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol,
hasil pengundian tersebut adalah kelas VA sebagai kelas kontrol dan kelas VB
sebagai kelas eksperimen. Metode pengumpulan data menggunakan metode
wawancara, dokumentasi dan tes. analisis data yang digunakan adalah uji t-test.
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing terhadap
kemampuan berbicara pada siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember dapat
diketahui dari harga thitung = 3.534, selanjutnya harga thitung dikonsultasikan dengan
harga diketahui dan dbd =74 pada taraf signifikansi 5% dihasilkan
nilai = 1,993. Berdasarkan nilai = 1,993 dan nilai thitung= 3.534, maka thitung
> ( 3.534 > 1.993). Dengan demikian, hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis
kerja (Ha) diterima. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball
xi
Throwing terhadap kemampuan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V SDN Sumbersari 01 Jember.
Saran bagi guru, hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Throwing dalam proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan
kemampuan berbicara siswa. Selain itu, dengan adanya model pembelajaran yang
berbeda dari biasanya, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan
menghindari perasaan bosan siswa terhadap sistem belajar mengajar yang monoton.
Bagi siswa, hendaknya senantiasa rajin berlatih dan berusaha meningkatkan
kemampuan berbicara seperti apapun model yang digunakan dalam pembelajaran.
Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan acuan atau referensi terhadap
penelitian yang serupa terutama pada penelitian di bidang bahasa untuk kemampuan
berbicara terutama aspek non kebahasaan.