PENERAPAN MEDIA KARTU GAMBAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SDN PAKISAN 2 TLOGOSARI BONDOWOSO
Abstract
Keterampilan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang sangat
penting karena setiap orang akan lebih banyak berkomunikasi dengan lisan daripada
dengan cara lain. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan berbicara perlu
sesering mungkin melakukan latihan berbicara, terlebih pada siswa SD yang masa
perkembangannya masih panjang.
Berdasarkan hasil observasi di kelas III SDN Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso
ketika pembelajaran keterampilan berbicara tentang bercerita pengalaman
berlangsung, dari 23 siswa hanya 9 siswa yang dapat bercerita sesuai perintah guru,
sedangkan 14 siswa yang lain masih belum dapat bercerita dengan baik. Hal ini
dikarenakan masih banyak siswa yang kurang percaya diri untuk bercerita di depan
kelas. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan menerapkan
media kartu gambar melalui model pembelajaran talking stick. Penerapan media
melalui model pembelajaran kooperatif ini akan memberikan kesempatan bagi semua
siswa untuk berlatih berbicara di depan kelas secara merata.
Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) bagaimanakah
penerapan media kartu gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe talking
stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas III SDN Pakisan 2
Tlogosari Bondowoso? 2) bagaimanakah peningkatan keterampilan berbicara siswa
kelas III SDN Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso dengan penerapan media kartu
gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe talking stick?. Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk
ix
mendeskripsikan penerapan media kartu gambar melalui model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas
III SDN Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso; 2) untuk meningkatkan keterampilan
berbicara siswa kelas III SDN Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso dengan penerapan
media kartu gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe talking stick.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dengan
menggunakan rancangan penelitian yang mengacu pada model penelitian tindakan
kelas oleh Arikunto dkk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes,
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian ini adalah guru dan
siswa kelas III SDN Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso.
Penerapan media kartu gambar melalui model pembelajaran kooperatif tipe
talking stick untuk meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa kelas III SDN
Pakisan 2 Tlogosari Bondowoso dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I terdapat
beberapa kendala, diantaranya pengelolaan waktu melebihi yang telah tetapkan
dalam RPP, siswa masih banyak yang bergurau, keberanian dan rasa percaya diri
siswa masih kurang karena terlihat gugup atau malu, dan kualitas hasil cetakan
beberapa kartu gambar kurang jelas. Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka pada
siklus II dilakukan perbaikan, yaitu pengelolaan waktu harus sesuai dengan RPP,
mengadakan kesepakatan dengan siswa yaitu jika guru mengucapkan “halo” siswa
harus menjawab “hay” untuk mengembalikan konsentrasi belajar, memberikan
motivasi (berupa pemberian bimbingan lebih intensif, memberi semangat, reward
atau pujian), dan memperbaiki kualitas cetakan kartu gambar baik dari segi
pewarnaan maupun pemilihan gambarnya.
Peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas III SDN Pakisan 2 Tlogosari
Bondowoso dengan penerapan media kartu gambar melalui model pembelajaran
kooperatif tipe talking stick dapat diketahui dari hasil prasiklus siswa yang telah
mencapai ketuntasan sebanyak 9 siswa dengan nilai rata-rata kelas 63,83, pada siklus
x
I meningkat menjadi 13 siswa dengan nilai rata-rata kelas 72,17, pada siklus II
meningkat menjadi 20 siswa dan nilai rata-rata kelas 79,64.
Saran bagi guru, hendaknya menjadikan media kartu gambar melalui model
pembelajaran kooperatif tipe talking stick sebagai salah satu alternatif dalam
mengajar baik untuk kelas rendah atau kelas tinggi.