IbM WARGA DESA DARUNGAN YANG MENGHADAPI MASALAH AIR BERSIH
Date
2015-11-26Author
Widiarti, Wiwik Yunarni; S.T., M.T.
Krisnamurti, Krisnamurti; Ir. M.T.
Wiswamitra, Ketut Aswatama; S.T., M.T.
Metadata
Show full item recordAbstract
Secara geografis Desa Darungan memiliki luas wilayah 2.686 Ha, Topografi
ketinggian desa ini adalah berupa dataran sedang dan tinggi yaitu ketinggian paling
rendah sekitar 160 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten
Jember tahun 2010, selama tahun 2010 curah hujan di Desa Darungan rata-rata
mencapai 2.500 mm. Secara administratif, Desa Darungan terletak di wilayah
Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember dengan posisi timur tengah utara kota
kecamatan Tanggul yang dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara
berbatasan dengan Hutan rimba pengunungan Hyang, Di sebelah Barat berbatasan
dengan Desa Manggisan , Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Tanggul Wetan
dan Desa Klatakan sedangkan di sisii timur berbatasan dengan desa Selodakon dan
Desa Curah Kalong kecamatan Bangsalsari. Jarak tempuh Desa Darungan ke ibu
kota kecamatan adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit.
Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 30 km, yang dapat ditempuh
dengan waktu sekitar 1 jam.
Permasalahan yang dihadapi oleh warga desa darungan adalah masalah
ketersediaan air bersih yang memenuhi syarat kesehatan. Hal ini disebabkan warga
menggunakan air bersih yang berasal dari sumber air dari bukit dekat persawahan,
sehingga air yang diambil masih bercampur dengan sedimen. Dikhawatirkan dalam
jangka panjang banyak warga akan mengalami gangguan pada kesehatannya akibat
mengkonsumsi air yang tercemar. Dengan dilaksanakannya kegiatan IbM ini,
direncanakan untuk memberikan diseminasi tentang upaya pembuatan sarana
penyaringan sedimentasi untuk mengurangi jumlah sedimen yang menyebabkan
kerusakan pada pipa penyaluran beserta pembangunan konstruksinya dan model
peralatan penyaring air yang sederhana dan mudah untuk perawatannya. Dengan
demikian diharapkan warga akan mampu meningkatkan kualitas kehidupannya.
Berdasarkan hasil survey dan pengujian yang telah dilaksanakan terhadap kegiatan
penanganan masalah air bersih yang terjadi di desa darungan ini, maka dapat
disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi pada sistem penyediaan air bersih
warga desa darungan ini adalah: 1) Tercemarnya air minum warga dengan bakteri
koliform yang sangat berlebihan, akibat dari sistem penyaluran air yang tercemar. 2)
Tercemarnya air minum warga oleh padatan yang bersifat lumpur sebagai akibat
pengolahan sawah di wilayah sumber air. 3) Masih dapat ditingkatkannya volume air
yang tersalur ke perumahan penduduk, melalui perbaikan saluran pipa penyalur dari
inlet ke outlet. Permasalahan ini akhirnya diselesaikan dengan penambahan lokasi
pembangunan sumber air dan jaringan baru, karena terdapat warga yang menolak
untuk dilaksanakan perbaikan permasalahan. Permasalahan ini timbul akibat dari
permasalahan politik pemilihan kepala desa sebelumnya.
Pada lokasi yang baru, dibangun sebuah bangunan penangkap air di
sumbernya, namun tetap akan dimanfaatkan oleh warga ketiga RT yang belum
memiliki sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangganya. Pelaksanaan
pembangunan ini dibantu oleh warga ketiga RT yang memiliki kemampuan
pertukangan, sehingga rasa memiliki warga terhadap bangunan yang dibuat dapat
lebih dipertanggungjawabkan. Warga juga bersedia menyumbang dana antara lima
ratus ribu hingga satu juta rupiah untuk kebutuhan pembangunan sistem penyaluran
air dari sumber hingga ke lokasi penampungan di lingkungan perumahan warga. Dari
hasil kegiatan ini disarankan agar warga dapat mengembangkan sistem jaringan air
iv
bersihnya dengan memanfaatkan jaringan kerjasama antar warga dan dengan para
donatur yang dapat di hubungi oleh warga. Di samping itu kegiatan ini juga masih
dapat dikembangkan kembali melalui kegiatan pengabdian masyarakat berupa
pembenahan sistem perpipaan dan pendistribusian air bersih yang lebih memenuhi
syarat.