Show simple item record

dc.contributor.advisorADENAN, Moh.
dc.contributor.advisorWILANTARI, Regina Niken
dc.contributor.authorOCTAVIANTRI, Reny
dc.date.accessioned2015-11-20T02:40:32Z
dc.date.available2015-11-20T02:40:32Z
dc.date.issued2015-11-20
dc.identifier.nim110810101057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/64698
dc.description.abstractKrisis nilai tukar merupakan salah satu bagian dari krisis keuangan. Krisis keuangan terbagi menjadi tiga yakni, krisis perbankan, krisis nilai tukar, dan krisis utang. Pentingnya kesadaran dalam mengantisipasi terjadinya krisis dengan mengembangkan model early warning system. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui periode krisis nilai tukar yang terjadi di Indonesia, serta mengetahui pengaruh dari inflasi, nilai tukar, suku bunga, dan cadangan devisa terhadap potensi terjadinya krisis nilai tukar. Penelitian ini fokus hanya satu analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Exchange Market Pressure (EMP) dan pendekatan parametrik menggunakan metode logit. Estimasi logit menunjukkan bahwa dalam nilai ambang batas 1 kali standar deviasi hanya variabel nilai tukar yang berpengaruh, pada nilai ambang batas 1,5 kali standar deviasi inflasi dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap potensi terjadinya krisis nilai tukar. Sedangkan pada nilai ambang batas 2 kali standar deviasi inflasi dan cadangan devisa yang mengalami signifikan. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar standar deviasi yang digunakan maka periode yang berpotensi terjadinya krisis akan semakin berkurang. Selain itu, potensi terjadinya krisis nilai tukar terbesar terdapat pada variabel inflasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectKrisis Nilai Tukaren_US
dc.subjectEarly Warning System,Exchange Market Pressure (EMP)en_US
dc.titleEARLY WARNING SYSTEM KEUANGAN DALAM MENJAGA STABILITAS MAKRO EKONOMIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record