EARLY WARNING SYSTEM KEUANGAN DALAM MENJAGA STABILITAS MAKRO EKONOMI
Abstract
Krisis nilai tukar merupakan salah satu bagian dari krisis keuangan. Krisis keuangan
terbagi menjadi tiga yakni, krisis perbankan, krisis nilai tukar, dan krisis utang.
Pentingnya kesadaran dalam mengantisipasi terjadinya krisis dengan mengembangkan
model early warning system. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui periode
krisis nilai tukar yang terjadi di Indonesia, serta mengetahui pengaruh dari inflasi, nilai
tukar, suku bunga, dan cadangan devisa terhadap potensi terjadinya krisis nilai tukar.
Penelitian ini fokus hanya satu analisis kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
Exchange Market Pressure (EMP) dan pendekatan parametrik menggunakan metode
logit. Estimasi logit menunjukkan bahwa dalam nilai ambang batas 1 kali standar
deviasi hanya variabel nilai tukar yang berpengaruh, pada nilai ambang batas 1,5 kali
standar deviasi inflasi dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap potensi
terjadinya krisis nilai tukar. Sedangkan pada nilai ambang batas 2 kali standar deviasi
inflasi dan cadangan devisa yang mengalami signifikan. Dapat disimpulkan bahwa
semakin besar standar deviasi yang digunakan maka periode yang berpotensi terjadinya
krisis akan semakin berkurang. Selain itu, potensi terjadinya krisis nilai tukar terbesar
terdapat pada variabel inflasi.