dc.description.abstract | Demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang tubuh secara bertahap. Indonesia yang merupakan negara beriklim tropis ini menyebabkan angka infeksi bakteri Salmonella typhi di negara ini cukup tinggi. Salah satu bahan alami tradisional yang berpotensi menurunkan demam tifoid yaitu tanaman beluntas (Pluchea indica L.). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh ekstrak daun beluntas (Pluchea indica L.) terhadap demam tifoid pada tikus putih. Pada penelitian ini menggunakan hewan uji tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan strain Wistar, umur 3-4 bulan dan berat badan 150-200 gram yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali pengulangan, yaitu P1 (Ekstrak daun beluntas 1,5 mg/200 g BB), P2 (ekstrak daun beluntas 15 mg/200 g BB), P3 (ekstrak daun beluntas 150 mg/200 g BB), kontrol (+) menggunakan obat kloramfenikol dan kontrol (-) menggunakan aquades + CMC 1 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) mempengaruhi penurunan demam tifoid pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan jika dibandingkan dengan perlakuan K(-), dosis yang paling optimum yaitu 15 mg/200 gBB dan buku nonteks yang berjudul “Daun Beluntas, Obat Alami Demam Tifoid” dinyatakan layak untuk digunakan sebagai buku pengetahuan pengayaan. | en_US |