dc.description.abstract | Pembelajaran sejarah menuntut peserta didik kritis dan memanfaatkan pengetahuan masa lampau untuk memahami kehidupan masa kini dan masa yang akan datang yang terkandung dalam setiap peristiwa sejarah, oleh karena itu pembelajaran sejarah membutuhkan kemampuan berpikir kritis untuk menganalisis peristiwa sejarah. Pembelajaran discovery merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk menemukan sendiri permasalahan, pemecahan masalahnya dan akhirnya nanti akan mampu menemukan konsep yang lebih bermakna. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah dengan menggunakan metode discovery learning. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanggul dengan jumlah 35 peserta didik. Indikator yang diteliti adalah kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah. Kemampuan berpikir kritis siklus 1 memperoleh persentase 62,57%, sedangkan pada siklus 2 memperoleh persentase 78,28% dan pada siklus 3 memperoleh persentase 82,57%. Hasil belajar sejarah aspek kognitif pada siklus 1 memperoleh persentase 65,71%, siklus 2 memperoleh persentase 71,42%, dan pada siklus 3 memperoleh persentase 82,85%. Aspek psikomotor dalam penilaian produk siklus 1 memperoleh 61%, siklus 2 memperoleh persentase 72,28%, dan siklus 3 memperoleh persentase 80,85%. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode discovery learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar sejarah peserta didik kelas X IPS 1 SMA Negeri 2 Tanggul. | en_US |