ANALISIS MODEL GETARAN PEGAS TEREDAM DENGAN METODE ADAMS-BASFORTH-MOULTON DAN RUNGE-KUTTA
Abstract
Getaran merupakan salah satu bentuk gerak benda yang cukup banyak
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya bagaimana getaran yang terjadi jika
sebuah beban dikaitkan atau digantungkan pada sebuah pegas. Berdasarkan contoh
tersebut dapat diketahui bahwa getaran dapat terjadi jika suatu sistem diganggu dari
posisi kesetimbangan stabilnya. Getaran ini akan terjadi secara terus menerus dan
berulang-ulang selama sistem mendapatkan gaya. Gerak getaran benda yang terjadi
secara terus menerus dan tidak terdapat faktor hambatan atau redaman biasanya
disebut sebagai gerak harmonik sederhana. Karakteristik gerak harmonik sederhana
adalah memiliki amplitudo dengan nilai tetap. Akan tetapi, pada kenyataannya suatu
gerak getaran pada benda tidak akan terjadi secara terus menerus karena terdapat
faktor hambatan berupa gaya gesek udara dan faktor internal yang menyebabkan
gerak getaran yang terjadi perlahan-lahan berkurang terhadap waktu dan akhirnya
berhenti. Gerak getaran benda yang demikian biasanya disebut sebagai gerak
harmonik teredam.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelesaikan model getaran pegas
dengan teredam secara numerik menggunakan metode Adams-Bashforth-Moulton
(ABM) dan Runge-Kutta order empat (RK4). Hasil penyelesaian yang diperoleh
secara numerik tersebut selanjutnya dianalisis untuk mengetahui profil dari getaran
pegas. Selain itu, tujuan akhir adalah mengetahui perbandingan hasil penyelesaian
model getaran pegas teredam antara metode Adams-Bashforth-Moulton danRungeKuttaorderempatdengansolusianalitiksebagaiindikatornya.
Pada penelitian ini terdapat beberapa langkah yang akan dilakukan. Langkah
yang pertama adalah menetukan model getaran pegas dengan faktor redaman yang
akan diselesaikan secara numerik menggunakan skema RK4 dan ABM. Langkah
selanjutnya adalah melakukan simulasi program dengan memvariasikan nilai
parameter untuk massa beban, nilai redaman dan kecepatan awal. Langkah terakhir
adalah menganalisis hasil simulasi untuk mengetahui profil getaran pegas dan
membandingkan hasil simulasi antara metode RK4 dan Metode ABM terhadap
metode analitik untuk mengetahui diantara metode RK4 dan metode ABM, metode
manakah yang lebih baik dalam menyelesaikan model getaran pegas teredam.
Analisis hasil simulasi menggunakan metode RK4 dan ABM menunjukkan
bahwa dengan memvariasikan nilai parameter untuk massa beban, nilai redaman dan
kecepatan awal dapat mempengaruhi gerak getaran pegas. Semakin besar massa
beban yang diberikan kedalam sistem maka akan menyebabkan semakin cepat gerak
getaran pegas untuk mencapai posisi kesetimbangan. Semakin besar nilai redaman
yang diberikan kedalam sistem maka akan menyebabkan gerak getaran pegas
semakin cepat untuk mencapai posisi kesetimbangan. Sedangkan semakin kecil nilai
kecepatan awal yang diberikan kedalam sistem maka akan menyebabkan semakin
cepat gerak getaran pegas untuk mencapai posisi kesetimbangan. Analisis hasil
simulasi verifikasi antara metode numerik dan analitik menunjukkan bahwa galat
(error) yang dihasilkan oleh metode RK4 adalah 6,68 x 10
-10. Sedangkan metodeABM adalah 2,62 x 10 -9. Galat metode RK4 lebih kecil dari metode ABM. Waktu
komputasi yang dibutuhkan oleh metode RK4 untuk menyelesaikan model getaran
pegas teredam lebih cepat dibandingkan metode ABM. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa metode RK4 lebih baik jika dibandingkan dengan metode ABMdalam menyelesaikan model getaran pegas dengan teredam.