dc.description.abstract | Banyak obat tradisional seperti jamu yang menggunakan bahan kimia obat
untuk meningkatkan kualitas jamu dari segi khasiat. Hal tersebut merupakan suatu
pelanggaran prosedur dalam pembuatan jamu, sehingga diperlukan metode
identifikasi yang mudah, murah, cepat, sederhana, serta ramah lingkungan. Salah satu
teknik identifikasi yang sederhana yang dapat digunakan adalah tes strip. Tes strip
merupakan pendeteksi yang dibentuk oleh tiga komponen utama, meliputi reagen,
membran dan pengukur atau pengidentifikasi. Reagen spesifik diimmobilisasi di
dalam membran sehingga analit dapat berinteraksi secara langsung di dalam
membran. Reagen spesifik yang digunakan untuk identifikasi asam mefenamat,
aspirin dan parasetamol adalah reagen Mandelin, asam nitrat, ferri klorida, dan metil
merah. Teknik immobilisasi dilakukan secara entrapment ke dalam membran selulosa
bakterial-Al
2
O
. Proses identifikasi akan lebih sederhana jika keempat tes strip
diletakkan pada satu series strip sehingga keberadaan parasetamol, aspirin, dan asam
mefenamat dapat dibedakan secara spesifik.
3
Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui kelayakan pelarut untuk
identifikasi parasetamol, aspirin dan asam mefenamat di dalam jamu (ii) mengetahui
kinerja prototype tes strip yang meliputi limit deteksi, daya beda, waktu respon, dan
interferensi analit secara kualitatif dalam mengidentifikasi bahan analgesik
parasetamol, aspirin, dan asam mefenamat dalam jamu; (iii) mengetahui perbedaan
kemampuan prototype tes strip untuk membedakan parasetamol, aspirin, dan asam
mefenamat dalam jamu antara analisis secara langsung (filtrasi) dan tidak langsung
(melalui proses ekstraksi).
viii
Penelitian diawali dengan melakukan immobilisasi reagen ke dalam membran
bacterial cellulose-Al
2
O
. Selanjutnya, uji pendahuluan yang meliputi uji kelayakan
pelarut dan interferensi analit dengan perbandingan komposisi 25:75, 50:50, 75:25
%(v/v). Tes strip yang dihasilkan digunakan untuk uji kualitatif analit dalam sampel
jamu, serta diuji kinerjanya.
3
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang layak digunakan untuk
melarutkan parasetamol dan aspirin yakni aquades (air) dan kloroform untuk asam
mefenamat. Limit deteksi prototype tes strip dikatakan cukup baik pada kisaran
antara 0,125 – 5 mg/mL untuk parasetamol; 0,125 – 1 mg/mL untuk aspirin; dan
0,125 – 0,25 mg/mL untuk asam mefenamat. Prototype tes strip mampu membedakan
keberadaan parasetamol, aspirin, dan asam mefenamat secara spesifik dengan
mengamati perubahan pada tiap series strip. Keberadaan parasetamol memberikan
perubahan warna pada strip pertama (moderat olive), kedua (orange), dan ketiga
(grayish yellow). Keberadaan aspirin memberikan perubahan warna pada strip ketiga
(deep purple) dan keempat (pink). Keberadaan asam mefenamat memberikan
perubahan warna pada strip pertama (grayish olive) dan kedua (yellow). Interferensi
analit dengan perbandingan 25:75, 50:50, 75:25 % (v/v) tidak mengganggu hasil
identifikasi secara kualitatif. Waktu respon prototype tes strip untuk parasetamol dan
aspirin tergolong cepat yakni berkisar antara 56 – 266 detik untuk parasetamol dan 26
– 36 detik untuk aspirin, sedangkan untuk asam mefenamat tergolong sedang berkisar
antara 90 – 435 detik. Uji real sampel dilakukan melalui proses filtrasi dan ekstraksi.
Prototype tes strip tidak mampu mengidentifikasi keberadaan analit dalam sampel
jamu yang dipreparasi secara filtrasi, sehingga preparasi analit dalam sampel jamu
dilakukan secara ekstraksi dengan tujuan mengeliminasi senyawa pengganggu dan
dengan tujuan prekonsentrasi analit. Sampel jamu dengan label J1 mengandung
parasetamol sedangkan J2 mengandung asam mefenamat. | en_US |