dc.description.abstract | Kinerja pegawai dapat diukur dengan menggunakan perilaku dan kompetensi
karyawan (Hasibuan, 2006). Artinya jika seorang pegawai, misalnya perawat rumah
sakit memiliki perilaku yang baik dan kompetensi yang memadai, maka diharapkan
kinerja yang disampaikan saat menjalankan tugasnya juga akan sesuai dengan
standar kinerja yang baik pada layanan yang telah ditetapkan, dan pada akhirnya
akan memuaskan pasien. Prasetya and Kato (2011) menyatakan bahwa karyawan
akan termotivasi untuk bekerja dan dapat menunjukkan kinerja yag baik dengan
adanya kompensasi yang akan mereka dapatkan dari perusahaan.Seperti gaji yang
tinggi dapat mempengaruhi keputusan dalam penerimaan kerja (Work Engagament),
yang membuat karyawandapat bertahan pada pekerjaan mereka karena merasakan
lingkungan pekerjaan yang mendukung. Kompensasi juga berdampak pada
psychological wellbeing pegawai. Bila ditinjau dari skala psychological well-being
yang dikembangkan oleh Kapp (2010). Van de Voorde (2009) mengungkapkan
bahwa psychological well-being dipengaruhi oleh praktik – praktik manajemen
sumber daya manusia dan akan memberi dampak pada kinerja.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis dan menjelaskan kompensasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja; (2) menganalisis dan menjelaskan
kompensasi berpengaruh signifikan terhadap work engagement;(3) menganalisis dan
menjelaskan kompensasiberpengaruh signifikan terhadap psychological well-being;
(4)Untuk menganalisis dan menjelaskanwork engagement berpengaruh signifikan
terhadap kinerja; (5)Untuk menganalisis dan menjelaskanpsychological wellbeing
berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
viii
Penelitian ini bermaksud untuk menjelaskan pengaruh antar variabel melalui
pengujian hipotesis dan sekaligus melakukan eksplanasi terhadap beberapa variabel,
maka sifat penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory
research).Jumlah sampel yang akan diambil adalah sebanyak 175 responden yang
dihitung dengan menggunakan rumus slovin dengan metode pengambilan sampel
random sampling.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1)Kompensasi
berpengaruh secara signifikan terhadap work engagementyang ditunjukan dengan
nilai estimate sebesar 0,367 dengan CR sebesar 4,534. Temuan ini mendukung hasil
pembuktian Scott (2010) dan Hue et al., (2012). Scoot, menegaskan bahwa struktur
total imbalan, dan program kebijakan dapat mempengaruhi keterlibatan karyawan
(work engagement).(2) kompensasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja
tenaga perawat rumah sakit dr. Soebandi Jember. Hal ini ditunjukan dengan nilai
estimate 0,093 dengan nilai CR 3,517.Hasil penelitian ini tidak mendukung hasilhasil
penelitian
sebelumnya,
antara
lain:
Prasetya
dan
Kato
(2011)
bahwa
kompensasi
mempengaruhi
kinerja,
dan
diakui
bahwa
kompensasi
merupakan
faktor
utama
untuk
peningkatan
kinerja
karyawan.(3)
adanya
pengaruh
signifikan
antara
variabel
Kompensasi
terhadap
Physlogical
Well-Being
tenaga
perawat
rumah
sakit
dr.
Soebandi
Jember,
dengan
koefisien
jalur
sebesar
0,458
atau
45,8%.
Ini
menunjukkan
tinggi
rendahnya
kompensasi
yang
diberikan
akan
berdampak
pada
kebahagiaan
psikologis
tenaga
perawat.
(4)
Work
Engagement
berpengaruh
signifikan
terhadap
kinerja
dengan
nilai
estimate
sebesar
0,161
dengan
CR
2,548.
Hasil
penelitian
ini
mendukung
penelitian
Bakker
and
Bal
(2010)
dalam
penelitiannya
yang
juga
membuktikan
adanya
pengaruh
yang
signifikan
Work
Engagmentterhadap
kinerja.
(5)
Physlogical
Well-Beingberpengaruh
positif
dan
signifikan
terhadap
kinerja
dengan
nilai
estimate
sebesar
0,367
dengan
CR
7,098.Hasil
penelitian
ini
mendukung
ternuan
Daniels
and
HaMs
(2000)
yang
telah
membuktikan
adanya
pengaruh
positif
kesejahteraan
psikologis
terhadap
kinerja. | en_US |