Show simple item record

dc.contributor.authorAROFI RACHMAN HAKIM
dc.date.accessioned2015-04-20T10:33:04Z
dc.date.available2015-04-20T10:33:04Z
dc.date.issued2015-04-20
dc.identifier.nimNIM091510501120
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62337
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia yang memiliki potensi dalam usaha pengembangannya di samping kelapa sawit dan karet. Luas perkebunan kakao nasional dari tahun ketahun mengalami peningkatan tetapi produksi kakao masih jauh di bawah potensi produksi maksimal. Salah satu penyebab turunnya produksi kakao disebabkan teknologi budidaya oleh petani yang masih sederhana dengan penggunaan bahan tanam yang mutunya kurang baik serta usia tanaman yang sudah tua sehingga pemerintah melakukan kegiatan revitalisasi salah satunya peremajaan tanaman kakao. Keberhasilan peremajaan kakao adalah dengan penerapan inovasi teknologi termasuk pengadaan bibit kakao bermutu, seragam dan diperoleh dalam jumlah yang banyak yaitu dengan kultur jaringan. Diantara beberapa teknik kultur jaringan, somatik embriogenesis menawarkan protokol alternatif dan efisien dalam regenerasi tanaman. Faktor penting penentu keberhasilan dalam menginduksi somatik embriogenesis adalah pemilihan jenis eksplan dan komposisi zat pengatur tumbuh yang tepat. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember mulai bulan Maret 2014 sampai Agustus 2014. Percobaan disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara 2 faktor dengan lima ulangan. Faktor pertama adalah kombinasi zat pengatur tumbuh yang terdiri dari 5 taraf yaitu A1 (0 ppm 2,4-D + 0 ppm BAP), A2 (1 ppm 2,4-D + 0,5 ppm BAP), A3 (2 pmm 2,4-D + 1 ppm BAP), A4 (3 ppm 2,4-D + 1,5 ppm BAP), dan A5 (4 ppm 2,4-D + 2 ppm BAP). Faktor kedua jenis eksplan yang terdiri dari 2 taraf yaitu S1 (petal) dan S2 (staminodia). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam, jika terdapat hasil berbeda nyata maka dilakukan Uji Duncan pada taraf 5%. Hasil percobaan menunjukkan hanya terdapat interaksi yang nyata antara perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh dan jenis eksplan terhadap parameter waktu terbentuknya kalus. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh kombinasi zat pengatur tumbuh 3 ppm 2,4-D + 1,5 ppm BAP dengan menggunakan eksplan staminodia yang menghasilkan persentase eksplan berkalus 54,94%, berat segar kalus 1,09 gr dengan tekstur remah dan berwarna putih.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries091510501120;
dc.subjectInduksi Somatik Embriogenesis Primer Kakao (Theobroma Cacao L.) Melalui Eksplan Petal Dan Staminodia Dengan Menggunakan 2,4Dichlorophenoxy Acetic Acid Dan Benzilaminopurinen_US
dc.titleINDUKSI SOMATIK EMBRIOGENESIS PRIMER KAKAO (Theobroma cacao L.) MELALUI EKSPLAN PETAL DAN STAMINODIA DENGAN MENGGUNAKAN 2,4-DICHLOROPHENOXY ACETIC ACID DAN BENZILAMINOPURINen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record