Show simple item record

dc.contributor.authorAhmad Qamarudin Jamil
dc.date.accessioned2015-04-17T13:26:45Z
dc.date.available2015-04-17T13:26:45Z
dc.date.issued2015-04-17
dc.identifier.nimNIM082110101041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62314
dc.description.abstractTingginya tingkat pencemaran logam seperti Pb di wilayah darat, air dan udara di beberapa wilayah di Indonesia perlu ditanggulangi demi mengurangi toksisitas terhadap manusia. Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran limbah adalah dengan metode fitoremediasi, yaitu menggunakan tanaman yang memiliki kemampuan tinggi untuk menyerap berbagai polutan atau menggunakan tanaman yang memiliki kemampuan mengangkut pencemaran bersifat tunggal. Teknik fitoremediasi sering dikembangkan untuk pemulihan kualitas lingkungan yang tercemar logam berat seperti Pb, Zn, Au dan pencemar dalam bentuk radioaktif seperti Cr. Tanaman yang dipakai sebagai fitoremediator misalnya tanaman air. Penelitian ini menggunakan tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi karena ketiga tanaman ini tumbuh di perairan terutama sungai dan sawah. Tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi diindikasikan dapat meremediasi logam berat (termasuk Pb) karena merupakan tanaman fitoremediator atau tanaman yang mampu menyerap atau menguraikan logam berat di lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan penyerapan logam Pb pada limbah cair antara tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi. Jenis penelitian ini bersifat eksperiment dengan desain rancangan penelitian Pre Experimental Design dengan bentuk One-Shot Case Study. Penelitian dilakukan pada bulan November 2013 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember dengan sampel tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi. Jumlah sampel ix penelitaian sebanyak 27 sampel yang diambil dengan cara sistem random sampling. Tanaman kangkung air, genjer, dan semangi yang digunakan diambil dari persawahan dan sungai-sungai kecil di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas. Kelompok perlakuan antara lain kelompok X 1 (tanaman kangkung sebanyak 100g), kelompok X (tanaman genjer sebanyak 100g), dan kelompok X (tanaman semanggi sebanyak 100g). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis. x 3 Berdasarka hasil uji Kruskall Wallis perbedaan rata-rata tanaman sebesar 0,341 sehingga tidak terdapat perbedaan antara ketiga tanaman tersebut dalam menyerap logam Pb, rata-rata masing-masing tanaman adalah kangkung air sebesar 0,66; genjer sebesar 0,58; dan semanggi sebesar 0,55. Dari hasil penelitian, diharapkan dilakuakan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan media lain seperti kangkung air, genjer, semanngi atau tanaman air lain yang berfifat fitoremediator untuk menurunkan kadar Pb pada air limbah industri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries082110101041;
dc.subjectPerbedaan Penyerapan Logam Pb Pada Limbah Cair Antara Anaman Kangkung Air (Ipomoea aquatica forsk), Genjer Limnocharis flava), dan Semanggi (Marsilea drummondii L)en_US
dc.titlePERBEDAAN PENYERAPAN LOGAM Pb PADA LIMBAH CAIR ANTARA TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica forsk), GENJER (Limnocharis flava), DAN SEMANGGI (Marsilea drummondii L)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record