PERBEDAAN PENYERAPAN LOGAM Pb PADA LIMBAH CAIR ANTARA TANAMAN KANGKUNG AIR (Ipomoea aquatica forsk), GENJER (Limnocharis flava), DAN SEMANGGI (Marsilea drummondii L)
Abstract
Tingginya tingkat pencemaran logam seperti Pb di wilayah darat, air dan udara
di beberapa wilayah di Indonesia perlu ditanggulangi demi mengurangi toksisitas
terhadap manusia. Salah satu upaya untuk mengurangi pencemaran limbah adalah
dengan metode fitoremediasi, yaitu menggunakan tanaman yang memiliki
kemampuan tinggi untuk menyerap berbagai polutan atau menggunakan tanaman
yang memiliki kemampuan mengangkut pencemaran bersifat tunggal. Teknik
fitoremediasi sering dikembangkan untuk pemulihan kualitas lingkungan yang
tercemar logam berat seperti Pb, Zn, Au dan pencemar dalam bentuk radioaktif
seperti Cr. Tanaman yang dipakai sebagai fitoremediator misalnya tanaman air.
Penelitian ini menggunakan tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi karena
ketiga tanaman ini tumbuh di perairan terutama sungai dan sawah. Tanaman
kangkung air, genjer, dan semanggi diindikasikan dapat meremediasi logam berat
(termasuk Pb) karena merupakan tanaman fitoremediator atau tanaman yang mampu
menyerap atau menguraikan logam berat di lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan penyerapan logam Pb
pada limbah cair antara tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi. Jenis penelitian
ini bersifat eksperiment dengan desain rancangan penelitian Pre Experimental Design
dengan bentuk One-Shot Case Study. Penelitian dilakukan pada bulan November
2013 di Laboratorium Biokimia Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jember
dengan sampel tanaman kangkung air, genjer, dan semanggi. Jumlah sampel
ix
penelitaian sebanyak 27 sampel yang diambil dengan cara sistem random sampling.
Tanaman kangkung air, genjer, dan semangi yang digunakan diambil dari persawahan
dan sungai-sungai kecil di Desa Mayangan, Kecamatan Gumukmas. Kelompok
perlakuan antara lain kelompok X
1
(tanaman kangkung sebanyak 100g), kelompok X
(tanaman genjer sebanyak 100g), dan kelompok X
(tanaman semanggi sebanyak
100g). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji Kruskall Wallis.
x
3
Berdasarka hasil uji Kruskall Wallis perbedaan rata-rata tanaman sebesar
0,341 sehingga tidak terdapat perbedaan antara ketiga tanaman tersebut dalam
menyerap logam Pb, rata-rata masing-masing tanaman adalah kangkung air sebesar
0,66; genjer sebesar 0,58; dan semanggi sebesar 0,55. Dari hasil penelitian,
diharapkan dilakuakan penelitian lebih lanjut dengan penggunaan media lain seperti
kangkung air, genjer, semanngi atau tanaman air lain yang berfifat fitoremediator
untuk menurunkan kadar Pb pada air limbah industri.
Collections
- UT-Faculty of Public Health [2227]