PERKEMBANGAN AKSARA JAWA DI INDONESIA ABAD V–ABAD XIX
Abstract
Aksara Jawa merupakan salah satu kebudayan Bangsa Indonesia yang
bersifat adi luhung. Aksara Jawa banyak digunakan untuk mengabadikan kisah
dari waktu ke waktu baik berbentuk prasasti maupun kitab-kitab kasusastraan.
Perkembangannya aksara Jawa dilupakan oleh generasi muda penerus bangsa,
sehingga aksara Jawa dapat dikatakan hampir punah.
Permasaalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah
Hasil penelitian ini menunjukkaan kebudayaaan India dipengaruhi oleh
dua agama besar yaitu agama Hindhu dan agama Buddha. Ajaran Hindhu dan
Buddha dalam perkembangnya mempengaruhi kehidupan masyarakat India,
sehingga filosofis kebudayaan India berakar dari ajaran kedua agama tersebut.
Tujuan akhir dari ajaran Hindhu adalah manusia dapat mencapai moksa,
sedangkan tujuan akhir dari ajaran Buddha adalah manusia dapat mencapai
nirwana.
Filoosofis kebudayaan Jawa mengajarkan prinsip menjaga harmonisasi.
Harmonisasi manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia
viii
dengan alam. Sangkan paraning dumadi merupakan filsafat Jawa yang
membicarakan asal-usul dan tujuan segala sesuatu yang ada di dunia. Filosofis
aksara Jawa oleh orang Jawa diimplementasikan dalam beberapa aspek yaitu
Terciptanya aksara Jawa dapat dikaji dengan dua konsepsi yaitu konsepsi
tradisional dan konsepsi ilmiah. Konsepsi tradisional menjelaskan aksara Jawa
diciptakan oleh seorang raja yang berkuasa di Medhang Kamulan yang bernama
Aji Saka. Aji Saka menciptakan aksara Jawa sebagai wujud kesedihan karena
tragedi yang menimpa Dora dan Sembada. Konsepsi ilmiah menjelaskan aksara
Jawa tercipta karena adanya local genius Bangsa Indonesia. Local genius Bangsa
Indonesia terwujud karena adanya interaksi dengan Bangsa India sejak abad V.
Aksara Jawa membutuhkan waktu lama untuk mencapai bentuk ha-na-cara-ka
sampai nga. Aksara Jawa mengalami banyak perubahan terutama bentunya.
Perubahan bentuk aksara dperkirakan terjadi karena adanya usur kesengajaan dari
para cendikiawan kerajaan kemudian menyebar ke masyarakat luar kerajaan.
Aksara Jawa memiliki banyak nilai filosofis. Aksara Jawa memaparkan
sifat Tuhan melalui tokoh Semar. Aksara Jawa menggambarkn asal-usul manusia.
Filosofis aksara Jawa juga dipelihatkan dalam Serat Sastra Gendhing dan Serat
Chentini. Sandhangan dalam aksara Jawa memiliki makna yang berkaitan dengan
sifat manusia.