Show simple item record

dc.contributor.authorROBI DWI PRASETYO SUYONO
dc.date.accessioned2015-04-10T00:42:46Z
dc.date.available2015-04-10T00:42:46Z
dc.date.issued2015-04-10
dc.identifier.nimNIM100210301047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62266
dc.description.abstractKemiskinan merupakan masalah sosial yang hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya di negara-negara berkembang. Sektor informal merupakan salah satu cara masyarakat miskin untuk memperoleh pendapatan, karena melalui sektor informal mereka dapat menghasilkan pendapatan dengan keterampilan yang dimiliki. Salah satu sektor informal yang ada di Bondowoso adalah pedagang jamu tradisional. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pedagang jamu tradisional ini bertempat tinggal sementara ketika bermigrasi di Kota Bondowoso di Kelurahan Kotakulon RT 25. Rendahnya pendapatan yang dihasilkan oleh pedagang jamu tradisional menyebabkan para pedagang jamu tradisional kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. Berbagai cara dilakukan pedagang jamu tradisional untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk Mendeskripsikan Strategi Bertahan Hidup Pedagang Jamu Tradisional di RT 25 RW V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso dalam Memenuhi Kebutuhan Hidupnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi penelitian dengan menggunakan metode purposive area. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pedagang jamu tradisional di Kelurahan Kotakulon. Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Sumber data yaitu pedagang jamu, informan dan dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan analisis data kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi. vii Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang jamu tradisional di RT 25 RW V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso menggunakan tiga strategi bertahan hidup sekaligus agar tetap bisa bertahan hidup di tengah keterbatasan yang mereka miliki. Strategi tersebut adalah strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. Strategi aktif yang dilakukan pedagang jamu tradisional yaitu dengan membuat jamu dipagi hari, menjaga kualitas jamu, berjalan kaki ketika berjualan, mencari lokasi berjualan yang jauh, menerima pesanan jamu, berpindah-pindah tempat saat berjualan, mengurangi biaya produksi dengan mengambil atau meminta bahan produksi jamu, membeli bahan dalam jumlah banyak. Strategi pasif yang dilakukan pedagang jamu tradisional adalah dengan menerapkan pola hidup hemat, membeli sayur langsung kepada petani di desa, jarang membeli baju, membeli baju-baju bekas, tempat tinggal di daerah rantaun menyewa rumah sederhana, menyewa kamar, ketika sakit hanya membeli obat di warung, meminum jamu serta pijat. Strategi jaringan yang dilakukan pedagang jamu tradisional adalah meminjam uang kepada tetangga atau sesama pedagang jamu tradisional, menjual barang berharga kepada tetangga atau sesama pedagang jamu tradisional, dan mengutang diwarung. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pedagang jamu tradisional di RT 25 RW V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso ditemukan fakta, bahwa pedagang jamu tradisional menerapkan strategi bertahan hidup dalam melangsungkan hidupnya yaitu: strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100210301047;
dc.subjectStrategi Bertahan Hidup Pedagang Jamu Tradisional Di RT 25 RW V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso.en_US
dc.titleSTRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG JAMU TRADISIONAL DI RT 25 RW V KELURAHAN KOTAKULON KECAMATAN BONDOWOSO KABUPATEN BONDOWOSOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record