STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG JAMU TRADISIONAL DI RT 25 RW V KELURAHAN KOTAKULON KECAMATAN BONDOWOSO KABUPATEN BONDOWOSO
Abstract
Kemiskinan merupakan masalah sosial yang hadir di tengah-tengah masyarakat,
khususnya di negara-negara berkembang. Sektor informal merupakan salah satu cara
masyarakat miskin untuk memperoleh pendapatan, karena melalui sektor informal
mereka dapat menghasilkan pendapatan dengan keterampilan yang dimiliki. Salah
satu sektor informal yang ada di Bondowoso adalah pedagang jamu tradisional.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pedagang jamu tradisional ini
bertempat tinggal sementara ketika bermigrasi di Kota Bondowoso di Kelurahan
Kotakulon RT 25. Rendahnya pendapatan yang dihasilkan oleh pedagang jamu
tradisional menyebabkan para pedagang jamu tradisional kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan pokok hidupnya. Berbagai cara dilakukan pedagang jamu tradisional untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk
Mendeskripsikan Strategi Bertahan Hidup Pedagang Jamu Tradisional di RT 25 RW
V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso dalam
Memenuhi Kebutuhan Hidupnya.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi penelitian
dengan menggunakan metode purposive area. Subjek penelitian dalam penelitian ini
adalah pedagang jamu tradisional di Kelurahan Kotakulon. Dalam penelitian ini
menggunakan jenis data primer dan sekunder. Sumber data yaitu pedagang jamu,
informan dan dokumen. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data
menggunakan analisis data kualitatif dengan penjelasan deskriptif. Teknik
pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi.
vii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pedagang jamu tradisional di RT 25 RW
V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten Bondowoso
menggunakan tiga strategi bertahan hidup sekaligus agar tetap bisa bertahan hidup di
tengah keterbatasan yang mereka miliki. Strategi tersebut adalah strategi aktif,
strategi pasif dan strategi jaringan. Strategi aktif yang dilakukan pedagang jamu
tradisional yaitu dengan membuat jamu dipagi hari, menjaga kualitas jamu, berjalan
kaki ketika berjualan, mencari lokasi berjualan yang jauh, menerima pesanan jamu,
berpindah-pindah tempat saat berjualan, mengurangi biaya produksi dengan
mengambil atau meminta bahan produksi jamu, membeli bahan dalam jumlah
banyak. Strategi pasif yang dilakukan pedagang jamu tradisional adalah dengan
menerapkan pola hidup hemat, membeli sayur langsung kepada petani di desa, jarang
membeli baju, membeli baju-baju bekas, tempat tinggal di daerah rantaun menyewa
rumah sederhana, menyewa kamar, ketika sakit hanya membeli obat di warung,
meminum jamu serta pijat. Strategi jaringan yang dilakukan pedagang jamu
tradisional adalah meminjam uang kepada tetangga atau sesama pedagang jamu
tradisional, menjual barang berharga kepada tetangga atau sesama pedagang jamu
tradisional, dan mengutang diwarung.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pedagang jamu
tradisional di RT 25 RW V Kelurahan Kotakulon Kecamatan Bondowoso Kabupaten
Bondowoso ditemukan fakta, bahwa pedagang jamu tradisional menerapkan strategi
bertahan hidup dalam melangsungkan hidupnya yaitu: strategi aktif, strategi pasif dan
strategi jaringan.