DIPLOMASI RUSIA DALAM MENGGAGALKAN RENCANA PENGIRIMAN PASUKAN PERDAMAIAN DK PBB KE SURIAH
Abstract
Diplomasi Rusia dalam Menggagalkan Rencana Pengiriman Pasukan
Perdamaian DK PBB ke Suriah. Russian Diplomacy to Thwart The Plan of
Sending UNSC Troops to Syria. Ali Al Hasimi M ; 070910101104; 2014; 55
halaman Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Jember.
Suriah merupakan negara yang berada di kawasan Timur Tengah yang saat
ini sedang mengalami krisis politik pasca Arab Spring. Arab spring sebagai fenomena
baru di Timur Tengah memberi spirit bagi pihak oposisi untuk menggulingkan rezim
pemerintah yang dianggap banyak menyengsarakan rakyat. Melalui oposisi inilah
mulai terjadi demonstrasi di Suriah untuk menentang Pemerintah agar menjadikan
Suriah sebagai negara demokrasi. Krisis yang melanda Suriah membuat DK PBB
memutuskan untuk menyelesaikan konflik dengan mengirim pasukan perdamaian.
Namun Pemerintah Suriah menilai bahwa pengiriman pasukan ini justru dianggap
sebagai puncak krisis karena ada campur tangan dari Negara lain. Rusia sebagai salah
satu negara adidaya yang melindungi rezim di Suriah berusaha agar DK PBB tidak
mengirim pasukan perdamaian ke Negara tersebut dengan alasan terganggunya
stabilitas nasional di Suriah. Keinginan Rusia tersebut tidak terlepas dari sejarah
kedekatan dua Negara tersebut sebagai sekutu semenjak Suriah berada pada era ayah
Bashar Al-Assad yaitu Hafed Al-Assad.
Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam sebuah karya tulis
ilmiah guna memperoleh informasi dan menganalisisnya berdasarkan rumusan
masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya metode penelitian,
sebuah kaya tulis ilmiah akan menjadi lebih tersistematis dengan baik. Karena data
yang terkumpul tidak dapat diukur secara langsung maka metode yang digunakan
adalah secara kualitatif. Sedangkan tipe analisa yang penulis gunakan adalah analisa
deskriptif kualitatif.
Rusia merupakan Negara yang paling kuat mendukung Presiden Bashar AlAssad
selama perang Suriah, bersama dengan Cina, Rusia telah memveto tiga
resolusi yang akan mengutuk pemerintahan Suriah. Faktor yang menyebabkan
vii
eratnya hubungan diplomatik antara Suriah dan Rusia ialah hubungan militer kedua
negara yang sangat strategis dan saling menguntungkan kedua belah pihak. Sebagai
bentuk upaya mengagalkan rencana pengiriman pasukan perdamian DK PBB, Rusia
melakukan soft power dengan menepis rancangan resolusi DK PBB dan
menginginkan resolusi yang lebih membawa kemaslahatan bagi Suriah. Rusia juga
mengirimkan kapal – kapal perang yang dimilikinya guna memberikan dukungan
terhadap Suriah, dimana Amerika Serikat terlebih dahlu meletakkan kapal – kapal
perangnya di laut mediterania.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa upaya Rusia melalui soft power dalam
mengagalkan rencana DK PBB mengirimkan pasukan perdamaian dengan memveto
rancangan resolusi yang disusun oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang mendesak
DK PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Suriah. Tercatat Rusia telah 3
kali memveto rancangan resolusi yang diusulkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya
selama 2011 hingga tahun 2012 sebagai bentuk dukungan terhadap Suriah.
Selanjutnya Rusia juga berupaya dengan menekan Amerika Serikat dengan hard
power yang dimiliki agar rencana pengiriman pasukan perdamaian DK PBB ke
Suriah gagal dengan mengirimkan kapal-kapal perang yang di miliki Rusia sebagai
manuver yang telah dilakukan Amerika Serikat dengan mengirimkan kapal-kapal
perangnya.