SISTEM INFORMASI KENAIKAN GAJI KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)
Abstract
Gaji dapat berperan dalam meningkatkan motivasi karyawan untuk bekerja
lebih efektif, meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas dalam perusahaan,
serta mengimbangi kekurangan dan keterlibatan komitmen yang menjadi ciri
angkatan kerja masa kini. Untuk lebih meningkatkan kinerja dari karyawan maka
dibutuhkan kenaikan gaji bagi karyawan yang berprestasi. Dalam menentukan
karyawan dengan kinerja terbaik dibutuhkan suatu proses penilaian yang baik
sehingga dalam mentukan karyawan dengan kinerja terbaik akan lebih akurat dan
tepat. Begitu pula dengan pencatatan setiap transaksi keuangan, transaksi keuangan
akan lebih mudah untuk diakses jika sudah dalam bentuk sistem keungan dan
sebaliknya akan lebih susah diakses jika masih dalam pencatatan yang manual.
Pencatatan transaksi keuangan akan lebih beresiko rusak atau hilang jika masih dalam
bentuk manual.
Paguyuban yang merupakan perusahaan pengepul jamur masih belum
mempunyai sistem yang baik dalam menentukan karyawan dengan kinerja yang baik
untuk memperoleh kenaikan gaji. Dalam menentukan karyawan mana yang berhak
memperoleh kenaikan gaji hanya didasarkan pada perkiraan saja sehingga rentan
terjadi kesalahan dalam menentukan alternatif atau karyawan dengan kinerja yang
baik. Selain itu Paguyuban Kaola Mandiri masih meiliki masalah dalam sistem
keuangannya, sehingga menyulitkan dalam menghitung pengeluaran yang dilakukan
pada paguyuban kaola mandiri.
Berdasarkan permasalahan diatas maka sistem informasi kenaikan gaji
sangat dibutuhkan dalam menentukan pegawai mana yang layak memperoleh
kenaikan gaji atau tidak. Pemilik paguyuban juga bisa melihat bagaimana masuk dan
ix
keluar uang dalam Paguyuban Kaola Mandiri serta memiliki dokumen tentang berapa
besar gaji yang diperoleh para pegawai pada setiap bulannya.
Perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Kenaiakan Gaji Karyawan
Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW), sistem mampu melakukan
proses perhitungan dengan menentukan nilai bobot untuk setiap atribut, kemudian
dilanjutkan dengan proses perankingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik dari
sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksud adalah yang berhak
menerima kenaikan gaji berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Dengan
metode perangkingan tersebut, diharapkan penilaian akan lebih tepat karena
didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan
mendapatkan hasil yang lebih akurat terhadap siapa yang akan menerima kenaikan
gaji tersebut.