Show simple item record

dc.contributor.authorRofan Rachman Khadafi
dc.date.accessioned2015-03-25T06:21:56Z
dc.date.available2015-03-25T06:21:56Z
dc.date.issued2015-03-25
dc.identifier.nimNIM101910301056
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62017
dc.description.abstractPelat Merupakan komponen struktur dalam bangunan bertingkat, jembatan, dan bangunan yang lainnya, dimana perbandingan antara tinggi/tebal nya dengan lebarnya kurang dari satu dan menerima beban yang bekerja tegak lurus pada bidang struktur tersebut. Pada umumnya bahan pelat beton tersusun dari kerikil, pasir, dan tulangan baja namun campuran tersebut merupakan bahan alam yang tidak dapat diperbarui. Untuk itu perlu dilakukan inovasi baru agar dapat mereduksi penggunaan bahan-bahan tersebut. Salah satu inovasi tersebut adalah pelat beton UHPFRC (Ultra High Performance Fibre Reinforce Concrete) yang sampai saat ini masih dikembang. UHPFCR sebenarnya hampir sama dengan beton pada umumnya, hanya ditambah dengan bahan-bahan lain terutama serat baja. Beton konvensional biasanya hanya kuat menahan kekuatan tekan dan sangat lemah terhadap kekuatan tarik. Untuk mengurangi terikan tersebut umumnya diberi besi tulangan baja. Namun, retakan-retakan kecil yang terjadi tidak bisa ditahan oleh besi tulangan. Karena itu dengan ditambahkan serat baja tersebut, retakan-retaakan kecil itu bisa diminimalisir. Beton ini juga bertujuan meningkatkan kualitas beton, antara lain kuat tekan beton, kuat lentur beton, durabilitas terhadap korosi, serta perlindungan terhadap bahaya keretakan. Dengan hal tersebut, beton yang dihasilkan akan menjadi struktur beton yang ramping dan ringan dengan menghemat sumber daya alam dan energy. Penambahan serat kawat kedalam adonan adalah untuk mengurangi kekurangan dari beton tersebut. Ide dasar penambahan serat adalah memberikan tulangan serat pada beton yang disebar merata secara acak (random) untuk mencegah retak-retak yang terjadi akibat pembebanan (Sudarmoko,1990). ix Pada penelitian Suhendro, dipelajari pengaruh penambahan kawat bendrat kedalam adukan beton mengenai kuat lentur, daktilitas, kuat desak dan impact resistance beton fiber yang dihasilkan. Kawat bendrat tersebut dimaksudkan untuk menggantikan steel fiber. Dari hasil pengujian terhadap benda–benda uji disimpulkan dengan adanya serat pada beton dapat mencegah retak-retak rambut menjadi retakan yang lebih besar. Dengan penambahan serat pada adukan beton ternyata dapat meningkatkan ketahanan terhadap kuat lentur, daktilitas, beban kejut (impact resistance) dan kuat desak. Benda uji dibuat menjadi lima perlakuan dengan panjang dan lebar yang sama yaitu 75 cm dan 30 cm. Benda uji yang pertama adalah pelat beton tebal 2 cm, yang kedua ketebalan 3cm, yang ketiga 4cm, yang keempat 5 cm, dan yang kelima 6 cm. Hasil penelitian memperoleh kuat tekan beton dan kuat tarik belah beton yang akan menunjang untuk hasil dari kapasitas pelat beton. Lendutan pelat beton ini juga diujji seberapa besar perbedaan yang muncul. Setelah memperoleh hasil dari pengujian dibandingkan dengan teori yang ada dalam beberapa buku.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101910301056;
dc.subjectPengaruh Perubahan Ketebalan Pelat Terhadap Lendutan Beton UHPFRCen_US
dc.titlePENGARUH PERUBAHAN KETEBALAN PELAT TERHADAP LENDUTAN PELAT BETON UHPFRCen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record