Show simple item record

dc.contributor.authorAri Istanti
dc.date.accessioned2015-03-20T10:19:08Z
dc.date.available2015-03-20T10:19:08Z
dc.date.issued2015-03-20
dc.identifier.nimNIM101510501145
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61913
dc.description.abstractFenologi Kedelai Berdasarkan Kriteria Fehr-Caviness Pada Delapan Persilangan Serta Empat Tetua Kedelai (Glycine max. L. Merrill). Ari Istanti. 101510501145. 2014. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember. Kedelai merupakan bahan pangan penting di Indonesia sesudah padi yang menjadi sumber protein nabati, bahan baku berbagai industri, dan bahan pakan ternak, yang sangat penting peranannya ditinjau dari segi sosial ekonomi. Peningkatan permintaan terhadap produksi kedelai terus meningkat tetapi hingga saat ini produksi kedelai di Indonesia belum dapat mengimbangi laju peningkatan kebutuhan yang diperlukan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kedelai adalah dengan cara pemuliaan tanaman yaitu persilangan tanaman untuk mendapatkan varietas unggul. Keturunan yang dihasilkan mempunyai keragaman fenologi yang berbeda-beda. Pengetahuan tentang data fenologi tanaman kedelai akan sangat berguna dalam pemuliaan tanaman terutama untuk evaluasi potensi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenologi kedelai (Glycine max. L. Merrill) dari empat tetua dan delapan keturunan persilangan berdasarkan kriteria Fehr-Caviness. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Jember menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 12 genotipe kedelai dengan ulangan tiga kali. Setiap unit percobaan terdiri dari 10 lubang tanam. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan ANOVA dan diuji lanjut menggunakan metode Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa genotipe kedelai berbeda sangat nyata pada umur stadia VE, VC, R1, R2, R3, R4, dan R5 serta berbeda nyata pada umur stadia R6, R7, dan R8. Semua genotipe tidak berbeda nyata terhadap karakter hasil: jumlah polong per tanaman, berat biji per tanaman, berat 100 biji (g), dan jumlah cabang serta berbeda nyata pada jumlah biji per tanaman. Terjadi perbedaan fenotipe yang dapat dilihat dari stadia pertumbuhan tanaman hasil persilangan kedelai yang disebabkan oleh faktor genetik. Genotipe terbaik adalah 1x3 (persilangan Mutiara 1 dan GHJ-6) yang sesuai ditanam di lahan marginal dan genotipe 2x4 (persilangan Slamet dan GHJ-7) yang sesuai ditanam di lahan produktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries101510501145;
dc.subjectFENOLOGI KEDELAI BERDASARKAN KRITERIA FEHR-CAVINESS PADA DELAPAN PERSILANGAN SERTA EMPAT TETUA KEDELAI (Glycine max. L. Merrill)en_US
dc.titleFENOLOGI KEDELAI BERDASARKAN KRITERIA FEHR-CAVINESS PADA DELAPAN PERSILANGAN SERTA EMPAT TETUA KEDELAI (Glycine max. L. Merrill)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record