PELABELAN TOTAL SUPER (a, d)-SISI ANTIMAGIC PADA GRAF SEMI PARASUT
Abstract
Pelabelan Total Super (a, d)-Sisi Antimagic; Karinda Rizqy A, 101810101032;
2014: 84 halaman; Program Studi Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Jember.
Graf adalah salah satu kajian dalam matematika diskrit. Graf digunakan
untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek
diskrit tersebut. Pelabelan graf merupakan suatu topik dalam teori graf. Objek
kajiannya berupa graf yang secara umum direpresentasikan oleh titik dan sisi
serta himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Terdapat berbagai
jenis tipe pelabelan dalam graf, salah satunya adalah pelabelan total super(a, d)sisi
antimagic (SEATL), dimana a bobot sisi terkecil dan d nilai beda.
Salah satu jenis graf yang belum diketahui pelabelan total super (a, d)-sisi
antimagic adalah graf semi parasut yang dinotasikan SP
. Graf semi parasut
adalah salah satu jenis graf yang diperoleh dari hasil pengembangan graf lain
dengan bentuk yang menarik dan menyerupai graf parasut. Gabungan diskonektif
graf semi parasut merupakan gabungan saling lepas dari m duplikat graf semi
parasut dan dinotasikan mSP
.
Graf semi parasut dinotasikan SP
2n−1
2n−1
2n−1
adalah sebuah graf yang memiliki
himpunan vertex, V = {x
, z; 1 ≤ i ≤ n; 1 ≤ j ≤ n − 1} dan himpunan edge,
E = {zx
i
; 1 ≤ i ≤ n} ∪ {x
i
1
, y
x
n
j
} ∪ {x
i
y
i
; 1 ≤ i ≤ n − 1} ∪ {y
+ 1; 1 ≤ i ≤ n − 1}.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif aksiomatik yaitu
dengan menurunkan lemma yang telah ada tentang nilai batas d dan lemma untuk
pelabelan graf saat d = 1, kemudian diterapkan dalam pelabelan total super
(a, d)-sisi antimagic pada graf SP
2n−1
dan mSP
2n−1
i
x
i
dan metode pendeteksian
pola yaitu untuk menentukan pola umum pelabelan total super (a, d)-sisi antimagic
pada graf semi parasut. Hasil penelitian ini berupa lemma dan teorema
baru mengenai pelabelan total super (a, d)-sisi antimagic pada graf SP
dan
mSP
2n−1
. Teorema dan lemma yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Ada pelabelan titik (3, 1)-sisi antimagic pada graf semi parasut SP
vii
2n−1
2n−1
un-
tuk n ≥ 2, telah dibuktikan pada Lemma 4.1.1.
2. Ada pelabelan total super (5n + 2, 0)-sisi antimagic yang telah dibuktikan
melalui pembuktian teorema 4.1.1.
3. Ada pelabelan total super (2n+2i+2, 2)-sisi antimagic yang telah dibuktikan
melalui pembuktian teorema 4.1.2.
4. Ada pelabelan total super (
7n+6
2
, 1)-sisi antimagic pada graf semi parasut
SP
untuk n ≥ 2 dan n genap yang telah dibuktikan melalui pembuktian
teorema 4.1.3.
2n−1
5. Ada pelabelan titik (
3m+3
2
, 1)–sisi antimagic pada gabungan graf semi parasut
mSP
jika m ≥ 3, m ganjil dan n ≥ 2, yang telah dibuktikan melalui
pembuktian Lemma 4.2.1.
2n−1
6. Ada pelabelan total super (
10nm+m+3
2
, 0)-sisi antimagic jika m ≥ 3, m ganjil
dan n ≥ 2 yang telah dibuktikan pada teorema 4.2.1.
7. Ada pelabelan total super (
4nm+3m+5
2
, 2)-sisi antimagic jika m ≥ 3, m ganjil
dan n ≥ 2 yang telah dibuktikan pada teorema 4.2.2.
8. Ada pelabelan total super (
14nm+4m+8
4
, 1) -sisi antimagic pada gabungan graf
semi parasut mSP
untuk m ≥ 3, m ≡ 1 mod 4 dan n ≥ 2, dan n genap
yang telah dibuktikan pada 4.2.3
2n−1
Dari kajian diatas ada beberapa batasan n dan m yang belum ditemukan
sehingga dalam penelitian ini diajukan open problem.
1. Masalah Terbuka 1 Pelabelan total super (a, d)-sisi antimagic pada graf
semi parasut SP
2n−1
, dengan n ≥ 2 n ganjil untuk d = 1.
2. Masalah Terbuka 2 Pelabelan total super (a, d)-sisi antimagic pada gabungan
graf semi parasut mSP
2n−1
, dengan n ≥ 2; m ≡ 3 mod 4, untuk d = 1.
3. Masalah Terbuka 3 Pelabelan total super (a, d)-sisi antimagic pada gabungan
graf semi parasut mSP
, dengan n ≥ 2; m genap untuk d = 0, d = 1
dan d = 2.