PENENTUAN SIFAT OPTIK DAN SIFAT LISTRIK PADA MINYAK KEMIRI
Abstract
Penentuan Sifat Optik dan Sifat Listrik Pada Minyak Kemiri; Winda
Olyvia A, 101810201007; 2014: 60 Halaman; Jurusan Fisika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
Minyak kemiri merupakan minyak yang biasa digunakan masyarakat untuk
minyak rambut, kosmetik dan bahan pembuatan cat, pernis dan sebagainya. Minyak
kemiri berasal dari biji kemiri yang mengandung 50% - 60% berat minyak. Minyak
kemiri dapat diperoleh dengan cara diperas ataupun dengan cara ekstraksi. Komponen
utama penyusun minyak kemiri adalah asam lemak tak jenuh, namun mengandung
juga asam lemak jenuh dengan presentase yang relatif kecil.
Minyak kemiri juga memiliki beberapa sifat sebagai bahan, diantaranya sifat
optik. Sifat optik menggambarkan bagaimana respon suatu material terhadap medan
elektromagnetik atau radiasi cahaya. Sifat optik ini bisa direpresentasikan pada nilai
indeks biasnya. Selain sifat optik, ada juga sifat lainnya yang dapat diketahui, yaitu
sifat listrik. Sifat listrik berkaitan dengan konstanta dielektrik yang diperoleh dengan
memberikan stimulus berupa medan listrik. Berdasarkan sifat-sifat bahan tersebut
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks bias dan konstanta dielektrik
pada tiga merek minyak kemiri dan untuk mengetahui pengaruh perubahan nilai
indeks bias juga konstanta dielektrinya pada minyak kemiri terhadap perubahan suhu
yang telah ditentukan. Penelitiaan ini menggunakan sampel 3 merek minyak kemiri
yang umum digunakan masyarakat, suhu minyak kemiri yang digunakan adalah 27°C
sampai 60°C, ketebalan wadah yang digunakan untuk tempat minyak pada alat
difraksi Fraunhofer adalah 0,15 x 10
-3
m, alat yang digunakan untuk mencari nilai
indeks biasnya adalah Difraksi Fraunhofer dan kapasitansimeter untuk mencari nilai
konstanta dielektrik pada minyak kemiri.
viii
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai indeks bias minyak kemiri pada
suhu 60℃ yaitu merek A (1,4787 ± 0,0042), merek B (1,5332 ± 0,0047) dan merek C
(1,5240 ± 0,0063), berdasarkan nilai indeks bias tesebut jika dibandingkan dengan
referensi terlihat bahwa minyak kemiri merek A adalah minyak kemiri murni
sedangkan minyak kemiri B dan C adalah minyak kemiri tidak murni. Pengukuran
indeks bias pada tiga merek minyak kemiri A, B dan C terpengaruh oleh suhu,
dimana dipresentasikan pada perubahan nilai indeks bias yang semakin besar ketika
suhu semakin tinggi. Kualitas minyak paling baik adalah minyak kemiri merek A
dengan nilai indeks bias antara (1,4629-1,4787) pada suhu 27℃-60℃ yang sesuai
SNI.
Nilai konstanta dielektrik tertinggi dari ketiga merek minyak kemiri A, B dan
C adalah minyak kemiri A yaitu sebesar (39,1800 ± 0,2964) pada suhu 27℃,
menunjukkan bahwa energi listrik yang tersimpan pada minyak kemiri A paling besar
dengan kualitas pengukuran yang baik ditunjukkan dari nilai keseksamaannya 99%.
Nilai konstanta dielektrik juga terpengaruh oleh suhu, karena nilai konstanta
dielektrik pada minyak kemiri merek A, B dan C semakin tinggi ketika suhu juga
semakin tinggi.