dc.description.abstract | Perbedaan Kualitas Hidup Anak pada Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
dengan Non TKI di Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi; Laila
Enisya Ramadhani, 102110101120; 2014; 65 halaman; Bagian Epidemiologi dan
Biostatistika Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.
Anak merupakan generasi penerus bangsa. Kualitas anak merupakan cermin
kualitas bangsa dan cermin peradaban dunia. Indikator kesejahteraan suatu
masyarakat atau suatu bangsa salah satunya dapat dilihat dari kualitas hidup anak.
Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu tentang posisinya dalam
kehidupan, dalam hubungannya dengan sistem budaya dan nilai setempat dan
berhubungan dengan cita-cita, pengharapan dan pandangan-pandangannya, yang
merupakan pengukuran multidimensi, tidak terbatas hanya pada aspek fisik maupun
psikologis. TKI adalah setiap Warga Negara Indonesia (WNI) yang memenuhi syarat
untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu
dengan menerima upah. Salah satu dampak dari adanya Tenaga Kerja Indonesia
(TKI), terutama yang didominasi oleh tenaga kerja perempuan yaitu kepergian yang
relatif lama menyebabkan adanya perubahan struktur keluarga dan fungsi pengasuhan
anak. Hal ini dapat menimbulkan dampak sosial dan psikologis tertentu bagi anggota
keluarga termasuk anak yang juga dapat mempengaruhi kualitas hidupnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional dan dilakukan di
Kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Data anak pada keluarga TKI dan
non TKI berusia 8 sampai dengan 11 tahun diperoleh dari kantor desa di Kecamatan
Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dan dari masing-masing RT terpilih. Sampel
dalam penelitian berjumlah 68 responden, dengan pembagian 34 responden dari
keluarga TKI dan 34 responden dari keluarga non TKI di Kecamatan Purwoharjo
Kabupaten Banyuwangi. Metode pengambilan sampel menggunakan Cluster
Sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari
ix
Kidscreen-52 dengan 52 item pertanyaan. Data dianalisis dengan menggunakan uji
Chi Square, Mann Whitney dan t dua sampel bebas (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kualitas hidup anak pada
keluarga non TKI lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor kualitas hidup anak
pada keluarga TKI (147). Dari sepuluh dimensi kualitas hidup, pada anak keluarga
non TKI terdapat enam dimensi yang mempunyai rata-rata lebih tinggi dibandingkan
dengan anak pada keluarga TKI. Rata-rata skor kualitas hidup anak berdasarkan
dimensi paling tinggi adalah pada dimensi suasana hati dan emosi baik pada keluarga
TKI maupun non TKI (TKI 20,50 dan Non TKI 21,47). Rata-rata skor kualitas hidup
anak berdasarkan dimensi paling rendah terdapat pada dimensi penerimaan sosial
pada keluarga TKI (7,65). Pada keluarga non TKI, rata-rata skor kualitas hidup anak
berdasarkan dimensi paling rendah terdapat pada dimensi sumber keuangan (7,32).
Rata-rata skor kualitas hidup anak pada keluarga non TKI lebih tinggi
dibandingkan dengan anak pada keluarga TKI namun secara uji statistik tidak
terdapat perbedaan antara kualitas hidup anak pada keluarga TKI dengan non TKI
(p=0.727). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
antara kualitas hidup anak pada keluarga TKI dengan non TKI di Kecamatan
Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Dibutuhkan penyebarluasan edukasi dan
informasi kepada orang tua dan pengasuh anak selama orang tua menjadi TKI agar
memperhatikan, menjamin dan melindungi hak anak sebagai upaya untuk melindungi
hak anak agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi secara optimal
serta mendapat perlindungan dari kekerasan. | en_US |