kendaraan umum. Terdapat fakta seringnya tingkat pencurian di kawasan brantas, juga menambah bahwa di kawasan tersebut sangat jarang adanya lalu-lalang masyarakat dan kendaraan umum. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 8 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan beberapa pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi partisipasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Dalam keabsahan data, penelitian ini mengguanakan teknik triangulasi sumber data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam penelitian ini, menunjukkan adanya motivasi yang mendorong perilaku mahasiswa mengkonsumsi pil koplo, motivasi itu dibagi menjadi 2 yaitu motivasi internal dan eksternal yang terdiri internal yaitu rasa ingin tahu , coba-coba, perasaan bangga. Kemudian eksternal yaitu lingkungan
Abstract
Pada saat panen ikan tiba maka kesempatan para nelayan untuk
memanfaatkan pendapatannya, dan kebiasaan yang terjadi di kalangan masyarakat
nelayan Desa Grajagan adalah mereka sering sekali menggunakan pendapatannya
tersebut untuk membeli barang-barang. Kegiatan tersebut dilakukan baik oleh
nelayan juragan maupun nelayan pandhega, nelayan juragan dalam mengkonsumsi
barang lebih bersifat konsumtif dan nelayan pandhega lebih ke matrelialistis.
Fenomena pembelian barang-barang yang terjadi dikalangan masyarakat nelayan
Desa Grajagan yang dilakukan oleh nelayan juragan maupun nelayan pandhega
merupakan suatu kebiasaan yang terjadi sejak dahulu.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi dengan jenis
penelitian deskriptif kualitatif fenomenologi untuk mengungkap secara mendalam
gaya hidup yang sering diterapkan oleh masyarakat nelayan. Penelitian ini dilakukan
di desa Grajagan kecamatan Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi dan informan yang
digunakan adalah informan pokok dan informan tambahan. Informan pokok adalah
nelayan yang mempunyai gaya hidup baik nelayan juragan dan nelayan pandhega dan
informan tambahannya adalah istri maupun petugas pelelangan ikan di desa Grajagan
tersebut. Metode pengumpulan data nya menggunakan metode observasi, wawancara
dan dokumentasi, dan analisisnya dengan model interaktif yaitu reduksi data
penyajian data penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Gaya hidup yang dilakukan oleh nelayan Desa Grajagan adalah mereka sering
sekali mengkonsumsi barang-barang ketika musim panen ikan tiba dan hal ini
dilakukan oleh nelayan juragan dan nelayan pandhega. Model konsumsi barangbarang
yang dilakukan oleh nelayan juragan dan pendhega mempunyai alasan yangberbeda. Nelayan juragan dalam mengkonsumsi barang tanpa melihata manfaat dari
barang tersebut tetapi lebih bertujuan untuk mendapatkan status sosialnya di
masyarakat lain begitupun dengan ritual ibadah haji yang hanya bertujuan untuk
menunjukan strata mereka ke masyarakat. Sedangkan nelayan pandhega
mengkonsumsi barang karena mereka ingin memenuhi kebutuhan yang sebenarnya
dan hanya untuk investasi sementara.
Penyebab gaya hidup yang suka membeli barang-barang di dalam masyarakat
nelayan disebakan oleh lingkungan pergaulan, pendidikan yang rendah, pendapatan,
teknologi, status sosial di masyarakat dan etnis dikalangan masyarakat nelayan. Dan
masyarakat nelayan sampai sekarang masih mempertahankannya karena gengsi
sosial, warisan dari orang tua nya dan pemahaman yang belum benar tentang
investasi karena masyarakat nelayan sering sekali mengalami kerugian dari penjualan
barang tersebut sehingga dari segi kesejahteraan mereka sering sekali mengalami
gangguan.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas II SDN Sumbersari 02 Jember pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sumber belajar yang digunakan masih sebatas pada buku teks dan gambar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah penerapan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas II SDN Sumbersari 02 Jember; dan meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas II SDN Sumbersari 02 Jember Tahun Pelajaran 2015/2016 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar.Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang dilaksanakan sebanyak 2 siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas II yang berjumlah 27 siswa, yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar meliputi kegiatan apersepsi, menjelaskan materi, pengamatan, contoh cara membuat karangan deskripsi, latihan menulis karangan deskripsi, dan presentasi. Skor rata-rata kemampuan menulis karangan deskripsi siswa secara klasikal menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Pada siklus I persentase kemampuan menulis karangan deskripsi siswa sebesar 71,58% dan meningkat menjadi 78,84% pada siklus II.
Dwi Fitriyah; Suhartiningsih; Sihono (UNEJ, 2016)Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas II SDN Sumbersari 02 Jember pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan sumber belajar yang digunakan masih ... -
Kajian diksi dan gaya bahasa pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri Berbahasa Indonesia melalui SMS ini, dimaksudkan untuk menganalisis lebih dalam isi ucapan tersebut. Ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri melalui kartu ucapan kini mulai tergusur karena kemajuan teknologi, salah satunya ditandai dengan keberadaan telepon seluler (ponsel). Fitur SMS pada pengguna ponsel banyak digemari karena biaya beban yang dikenakan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan kartu ucapan. Ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS memiliki ciri khas yakni kaya akan pilihan kata. Penggunaan gaya bahasa pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS dimaksudkan untuk memberikan efek keindahan sehingga berhasil menggugah hati si penerima ucapan. Berdasarkan pernyataan di atas, permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini (1) bagaimanakah penggunaan diksi yang terdapat pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS, (2) bagaimanakah gaya bahasa yang terdapat pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS. Sesuai dengan permasalahan yang ada, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh deskripsi tentang (1) penggunaan diksi yang terdapat pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS, (2) penggunaan gaya bahasa yang terdapat pada ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri berbahasa Indonesia melalui SMS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian diskriptif. Data penelitian ini berupa kata, frasa atau kalimat
Diana Martias Iriani (2014-01-29)Konflik tanah yang berawal dari proses pembebasan tanah oleh KKO (TNIAL) pada tahun 1960 – 1963 masih menyisahkan masalah. Dalam proses pembebasan tanah diwarnai dengan adanya intimidasi dan kekerasan yang ... -
Berdasarkan pada Profil PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) Indonesia 2011 menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan permasalahan yang hingga saat ini masih belum bisa diatasi secara efektif. Salah satu PMKS dengan kondisi di bawah garis kemiskinan adalah Perempuan Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) atau disebut juga dengan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE). PRSE atau WRSE adalah merupakan satu fokus penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di daerah pedesaan maupun perkotaan. PRSE yang akan dibahas pada kajian berikut adalah perempuan berusia 18-59 tahun yang secara ekonomi berada di bawah garis kemiskinan. Adapun kriteria wanita rawan sosial ekonomi berdasarkan Keputusan Menteri Sosial Nomor.24/HUK/1996 adalah sebagai berikut : 1. Wanita usia 18-59 tahun 2. Berpenghasilan kurang atau tidak mencukupi untuk kebutuhan fisik minimum (sesuai kriteria fakir miskin) 3. Tingkat pendidikan rendah (umumnya tidak tamat SD) 4. Istri yang ditinggal suami tanpa batas waktu 5. Tidak dapat mencari nafkah 6. Sakit, sehingga tidak mampu bekerja Penelitian ini difokuskan untuk menjawab rumusan masalah bagaimana Peranan Lembaga „Aisyiyah dalam Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (Studi Deskriptif di Kabupaten Jember) dengan tujuan untuk mengetahui, menjelaskan dan menjabarkan peranan lembaga „Aisyiyah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, jenis penelitian deskriptif, pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, mengamati permasalahan yang dapat dilihat panca indera, wawancara yang mendalam bentuk terstruktur dan tidak terstruktur, serta penentuan informan metode purposive sampling. Analisa data secara kualitatif, yaitu segala sesuatu dinyatakan responden, baik secara tertulis maupun lisan serta perilaku nyata yang dipelajari, serta di dukung dengan teknik keabsahan triangulasi sumber data menjadi pedoman dalam menyusun pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan lembaga „Aisyiyah sebagai People Changing, People Processing dan People Sustaning. Dimana wanita rawan sosial ekonomi yang tidak berdaya menjadi berdaya sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mohammad Zhaferi (2015-03-01)Adaptasi Peranan Suami pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menghubungkan pribadi pada masyarakat yang besar, keluarga terdiri atas suami, isteri, dan anak yang tinggal ...