ANALISIS LEVEL JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH PADA POKOK BAHASAN BILANGAN BULAT BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO KELAS VII A SMP NEGERI 13 JEMBER
Abstract
Analisis Level Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah
Pada Pokok Bahasan Bilangan Bulat Berdasarkan Taksonomi SOLO Kelas VII
A SMP Negeri 13 Jember; Nur Mutmainnah, 100210101088; 2015, 135 halaman;
Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum matematika yang
sangat penting yang juga merupakan salah satu bekal yang perlu disampaikan kepada
peserta didik agar mereka dapat menyesuaikan dengan era globalisasi tanpa
mengesampingkan soal rutin. Soal pemecahan masalah pada penelitian ini adalah tiga
soal cerita yang menyajikan situasi baru yang belum pernah dijumpai oleh siswa
sebelumnya. Dalam situasi baru itu, ada tujuan yang jelas yang ingin dicapai, tetapi
cara mencapainya tidak segera muncul di benak siswa.
Sugiarti (2002:190) mengemukakan bahwa salah satu bekal yang perlu
disampaikan kepada peserta didik agar mereka dapat menyesuaikan dengan era
globalisasi adalah pemecahan masalah, tanpa mengesampingkan soal yang rutin.
Diharapkan dengan dibekali kemampuan pemecahan masalah, siswa dapat
memahami matematika lebih baik lagi dan dapat menghubungkan dengan ilmu-ilmu
yang lainyang masih erat hubungannya dengan matematika.
Berdasarkan pengalaman dan data yang dimiliki peneliti pada saat Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang dilakukan di SMPN 13 Jember kelas VII, sebagian
besar siswa masih memiliki kemampuan pemecahan masalah yang rendah. Hal ini
terbukti dari 36 siswa, 26 siswa nilainya masih di bawah KKM pada saat tes
pemecahan masalah. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui level siswa dan persentase dari setiap level siswa dalam memecahkan
soal pemecahan masalah pada pokok bahasan bilangan bulat kelas VII A SMP Negeri
13 Jember berdasarkan taksonomi SOLO. Taksonomi SOLO (Structure of the
viii
Observed Learning Outcome) adalah alat yang mudah dan sederhana untuk
menyusun dan menentukan tingkat kesulitan dan kompleksitas suatu soal atau
pertanyaan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui level siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah pokok bahasan bilangan bulat. Taksonomi
SOLO mendeskripsikan level meningkatnya kompleksitas pada pemahaman siswa
terhadap tugas melalui lima tingkat yaitu prestuktural, unistruktural, multistruktural,
relational dan abstrak diperluas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu mendeskripsikan data
tentang level jawaban siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah pada
pokok bahasan bilangan bulat berdasarkan taksonomi SOLO kelas VII A SMP Negeri
13 Jember. Instrumen yang digunakan adalah soal tes matematika dan lembar validasi
tes. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, metode angket dan
metode dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini adalah analisis deskriptif
sesuai dengan petunjuk Collis dan Romberg. Kemudian data yang terkumpul dalam
peneltian deskriptif dapat diklasifikasikan menjadi data kualitatif dan kuantitatif. Data
yang dianalisis adalah data hasil tes pemecahan masalah.
Berdasarkan data hasil validasi tes berdasarkan validasi isi dan kontruksi
dengan beberapa komponen penguji, maka diperoleh bahwa tes tersebut valid dengan
representasi Va = 0,94. Maka soal tes tersebut dapat digunakan dengan beberapa
revisi sesuai dengan saran revisi yang telah diberikan oleh validator. Setelah
dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan revisi tes, maka selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas tes. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa tes tersebut memiliki
koefisien reliabilitas 0,6466476. Kategori reliabilitas tes tersebut adalah tinggi.
Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan , maka tes tersebut
dikatakan valid dan reliabel. Sehingga soal tes pemecahan masalah dapat digunakan
untuk penelitian.