PENGARUH MICORRHIZA HELPER BACTERIA (Pseudomonas diminuta L. dan Bacilus subtilis C.) TERHADAP POPULASI NEMATODA PARASIT (Pratylenchus coffeae Z.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN KOPI ARABIKA
Abstract
Pengaruh Micorrhiza Helper Bacteria (Pseudomonas diminuta L. dan Bacillus
subtilis C.) terhadap Populasi Nematoda Parasit (Pratylenchus coffeae Z.) dan
Pertumbuhan Tanaman Kopi Arabika; Irfan Fauzi; 100210103018; 2014; 64
halaman; Program Studi Pendidikan Biologi; Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Kopi merupakan tanaman tropis yang dapat tumbuh dengan baik hampir di
semua tempat, kecuali pada tempat yang terlalu tinggi dengan suhu yang sangat dingin.
Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan iklim tropis menyediakan tempat
tumbuh yang baik bagi kopi. Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor 3
terbesar di dunia, dengan nilai ekspor yang sangat besar hingga 1249,5 juta US dollar
pada tahun 2012. Melihat perkembangan kopi yang baik di Indonesia, ternyata masih
tetap ada kendala bagi budidaya kopi di perkebunan kopi seluruh Indonesia. Terdapat
banyak gangguan pada budi daya kopi yang disebabkan oleh hama (penggerek buah
kopi, penggerek cabang, kutu hijau, dan kutu putih) dan juga penyakit (karat daun,
bercak daun, jamur dan nematoda). Serangan pada akar yang diakibatkan oleh
nematoda menjadi ancaman penting pada tanaman kopi karena nematoda termasuk
dalam penyakit penting pada kopi. Nematoda parasit merusak akar kopi dan berpotensi
besar menurunkan produktivitas kopi. Jenis nematoda yang banyak di temukan ada 2
yaitu Radopholus spp. dan Pratylenchus coffeae. Melihat potensi kerusakan yang
ditimbulkan oleh P. coffeae, banyak dilakukan pengendalian terhadap nematoda ini
diantaranya dengan menggunakan nematisida, tetapi hal tersebut berpengaruh terhadap
keberlangsungan fungsi lingkungan dalam mendukung daya tanam tumbuhan sehingga
menimbulkan berbagai perdebatan di berbagai kalangan untuk menggunakan agen
hayati dalam mengendalikan nematoda parasit pada kopi. Salah satu agen hayati yang
dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan populasi nematoda parasit dan membantu
pertumbuhan kopi adalah Micorrhiza Helper Bacteria (MHB) Pseudomonas diminuta
dan Bacillus subtilis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian MHB P. diminuta dan B. subtilis terhadap populasi nematoda parasit
Pratylenchus coffeae Z. dan pertumbuhan tanaman kopi arabika, untuk mengetahui
perlakuan dari MHB yang paling efektif terhadap pengendalian populasi nematoda
parasit P. coffeae dan pertumbuhan tanaman kopi.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nematologi, Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK) dengan jumlah sampel Kopi arabika sebanyak 40 tumbuhan yang dibagi
menjadi 8 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok kontrol negatif (K-) dengan
inokulasi nematoda parasit Pratylenchus coffeae sebanyak 50 ekor/pot, kelompok
kontrol positif (K+) Tanpa Nematoda parasit dan juga perlakuan MHB, kelompok
pemberian MHB P. diminuta dengan jumlah bakteri sebanyak 10
ix
8
cfu/ml (A), MHB P.
diminuta dengan jumlah bakteri sebanyak 2x10
8
cfu/ml (B), MHB B. subilis dengan
jumlah bakteri sebanyak 10
8
cfu/ml (C), MHB B. subtilis dengan jumlah bakteri
sebanyak 2x10
8
cfu/ml (D), Nematisida karbofuran 5 gr/pot (E) dan Sinergisme MHB
P. diminuta dan B. subtilis dengan jumlah bakteri sebanyak 10
8
cfu/ml (F).
Pengamatan dilaksanakan selama 16 minggu. Pengukuran parameter
pertumbuhan dilakukan setiap 2 minggu, kemudian di akhir pengamatan dilakukan
pemanenan tumbuhan untuk diukur berat basah, berat kering, skor kerusakan akar, dan
juga ekstraksi nematoda untuk menghitung populasi nematoda parasit.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian MHB dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman kopi dan mengendalikan populasi nematoda parasit
Pratylenchus coffeae. Hasil analisis Anova menunjukkan bahwa MHB dapat
menurunkan populasi Pratylenchus coffeae secara signifikan (P=0.000) pada semua
perlakuan MHB termasuk sinergisme antara P. diminuta dan B. subtilis. Penurunan
populasi nematoda Pratylenchus coffeae berkisar antara 57,42% - 70,62%. Selain itu
pemberian MHB juga meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi secara signifikan
dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Pada parameter tinggi tanaman, diameter
batang, dan berat kering tajuk, perlakuan A (perlakuan P. diminuta dengan jumlah
bakteri sebanyak 10
8
cfu/ml), B (perlakuan P. diminuta dengan jumlah bakteri
sebanyak 2x10
8
cfu/ml), C (perlakuan B. subtilis dengan jumlah bakteri sebanyak 10
cfu/ml), dan D (perlakuan B. subtilis dengan jumlah bakteri sebanyak 10
cfu/ml)
berpengaruh secara signifikan dibandingkan dengan perlakuan kontrol, tetapi untuk
parameter tinggi tanaman dan berat kering tajuk, sedangkan perlakuan F (Sinergisme
MHB P. diminuta dan B. Subtilis) tidak berpengaruh secara signifikan. Untuk
parameter jumlah daun, perlakuan MHB tidak berpengaruh secara signifikan.
Kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan adalah pemberian Micorrhiza
Helper Bacteria (MHB) P. diminuta dan B. subtilis dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman kopi arabika pada parameter tinggi tanaman, diameter batang, serta berat
kering tajuk dan mengendalikan nematoda parasit Pratylenchus coffeae.