Show simple item record

dc.contributor.authorLusia Kristiana Indrayanti
dc.date.accessioned2015-03-01T04:11:03Z
dc.date.available2015-03-01T04:11:03Z
dc.date.issued2015-03-01
dc.identifier.nimNIM100910301033
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61512
dc.description.abstractImplementasi Program Desa Siaga (Studi Deskriptif di Desa Rejoagung Kecamatan Semboro Kabupaten Jember); Lusia Kristiana Indrayanti, 100910301033, 2014; 218 halaman; Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember. Salah satu masalah pembangunan kesehatan adalah persebaran sarana dan tenaga kesehatan di Indonesia yang tidak merata. Program Desa Siaga merupakan program nasional sebagai alternatif pendekatan sarana dan tenaga kesehatan bagi masyarakat melalui Usaha Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Poskesdes. Program yang diberlakukan bagi setiap desa di Indonesia ini, diterapkan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, memberi ruang bagi masyarakat dan ormas untuk berpartisipasi aktif dalam usaha kesejahteraan sosial bidang kesehatan. Keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program Desa Siaga di suatu desa dapat menjadi pembelajaran bagi keberhasilan pelaksanaan program Desa Siaga di desa lain. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan implementasi program Desa Siaga di Desa Rejoagung, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposif, accidental, dan snowball sampling. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan konsep implementasi program dan pemberdayaan masyarakat. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi, member cheking, observasi berulang dan klarifikasi bias peneliti. Hasil penelitian menunjukkan: keberhasilan implementasi program Desa Siaga di Desa Rejoagung dinyatakan dengan kategori Desa Siaga Aktif level Purnama menuju level mandiri. Pelaksanaan program Desa Siaga telah mendorong terciptanya kondisi masyarakat Desa Rejoagung yang mau, mampu mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan di desanya. Program dilaksanakan dengan pendekatan pemberdayaan melalui proses persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, serta memanfaatkan segala potensi sumber daya yang ada melalui UKBM- vii UKBM. Tahap Persiapan telah terlaksana tahun 2007 dan berjalan dengan baik meliputi kegiatan: persiapan tim petugas kesehatan; sosialisasi program Desa Siaga di Desa Rejoagung; Survei Mawas Diri (SMD); Musyawarah Masyarakat Desa (MMD); dan pembentukan kelompok kerja Desa Siaga;. Tahap penyelenggaraan/pelaksanaan program menunjukkan: (1) Masyarakat memperoleh kemudahan terhadap akses pelayanan kesehatan dasar melalui aktivitas Poskesdes dan UKBM lain. (2) Bentuk partisipasi masyarakat; sedikitnya terdapat 100 warga desa Rejoagung yang terlibat dalam pelaksanaan program Desa Siaga Rejoagung, sebagai; petugas kesehatan sekaligus tim pembina Poskesdes tingkat desa, Bagas (pembantu petugas) atau Kader Pemberdaya Masyarakat (KPM), Kader atau pengurus di UKBM-UKBM, maupun pengurus dalam lembaga kemasyarakatan (termasuk sebagai pengurus Forum Masyarakat Desa (FMD)). (3) Partisipasi masyarakat bertipe partisipasi fungsional menuju partisipasi interaktif. (4) Tingkat partisipasi masyarakat telah mampu sampai tingkat ke-5 yakni memberikan dukungan (materiel dan non materiel). (5) Terdapat lima pihak pendukung dana untuk kegiatan kesehatan. Tahap pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh: FMD (masyarakat), Tim Lomba Desa Kabupaten Jember, Dinkes, serta SMD oleh mahasiswa Akbid dr. Subandi Jember sebagai pihak lain secara independen. Hasil pemantauan dan evaluasi tersebut menunjukkan kesamaan dengan temuan peneliti bahwa, Desa Siaga Aktif Rejoagung mencapai level purnama menuju level mandiri. Implementasi program dipengaruhi oleh kecenderungan (disposisi) atau sikap para pelaksana, yakni: masyarakat dan pihak pemberi layanan kesehatan telah terbiasa terorganisir, siap terlibat, memiliki semangat pelayanan dan administrasi yang rapi. Demi pengembangan pelaksanaan program, pihak kesehatan mengharapkan koordinasi antara pihak pemerintah dan gereja (sebagai ormas yang berpengaruh di Desa Rejoagung) lebih ditingkatkan. Harapan tersebut dirasakan pula oleh pihak pemerintah, sementara pihak gereja terbuka dan siap untuk bekerjasama. Disposisi-disposisi demikian menguatkan temuan sebelumnya bahwa, untuk peningkatan status Desa Siaga Aktif Rejoagung dari level purnama ke level mandiri, dibutuhkan peningkatan komunikasi dan koordinasi antar pihak pelaksana program.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries100910301033;
dc.subjectIMPLEMENTASI PROGRAM DESA SIAGAen_US
dc.titleIMPLEMENTASI PROGRAM DESA SIAGA (Studi Deskriptif di Desa Rejoagung Kecamatan Semboro Kabupaten Jember)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record