Show simple item record

dc.contributor.authorNindya Puspitaningtyas
dc.date.accessioned2015-02-27T12:22:51Z
dc.date.available2015-02-27T12:22:51Z
dc.date.issued2015-02-27
dc.identifier.nimNIM102210101041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/61448
dc.description.abstractPengembangan Sensor Polifenol Berbasis Natrium Meta Periodat dan 3Metil-2-Benzothiazolinon Hidrazon untuk Kontrol Kualitas Kopi; Nindya Puspitaningtyas; 102210101041; 2014; 74 halaman; Fakultas Farmasi Universitas Jember. Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang disukai oleh seluruh lapisan masyarakat. Hasil awal studi International Coffee Systems (ICS) juga menunjukkan bahwa kopi dapat mengurangi dampak substansi merugikan pada tubuh dan bisa membantu memerangi banyak penyakit. Kopi mempunyai kapasitas antioksidan 5-8 kali lebih tinggi dibandingkan pada teh (Natella, et al., 2002), dan salah satu komponen yang berperan adalah senyawa polifenol. Salah satu komponen polifenol yang terdapat dalam jumlah yang banyak di dalam kopi adalah asam klorogenat. Pengembangan suatu sensor berupa kertas saring diharapkan lebih efektif dan efisien dalam aplikasinya dibandingkan dengan menggunakan instrumen lain yang lebih rumit. Pada penelitian ini sensor polifenol dibuat dengan mengimobilisasi natrium meta periodat (NaIO ) dan 3-metil-2-benzothiazolinon hidrazon (MBTH) pada kertas saring. Penggunaan NaIO 4 untuk pengembangan sensor antioksidan pada kopi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan menggunakan enzim seperti PPO atau tirosinase, laccase dan peroksidase yaitu perubahan o-difenol menjadi o-kuinon menggunakan NaIO 4 lebih cepat dibandingkan reaksi secara enzimatis dan kuinon yang terbentuk tidak menyebabkan inaktivasi enzim yang dapat mempengaruhi reagen. Selain itu penggunaan NaIO lebih ekonomis dibandingkan enzim. O-kuinon yang merupakan produk hasil oksidasi dapat membentuk komplek berwarna merah muda hingga merah marun dengan penambahan MBTH. Oleh karena itu, pengembangan sensor polifenol dengan NaIO 4 dapat dilakukan dengan mendeteksi kuinon yang membentuk kompleks berwarna merah muda sampai merah marun dengan MBTH. 4 4 Fabrikasi sensor polifenol pada penelitian ini dilakukan dengan mengimobilisasi reagen pada kertas saring dengan ukuran 0.5x0.5 cm. Reagen yang digunakan merupakan campuran 8 mM NaIO dan 48 mM MBTH dengan perbandingan volume 1.5:1. Volume reagen yang digunakan adalah 4 µl, yang kemudian sensor dikeringkan selama ±30 menit. Hasil karakterisasi sensor polifenol berbasis NaIO 4 dan MBTH untuk kontrol kualitas kopi meliputi; waktu respon sensor polifenol adalah 15 menit; linieritas sensor polifenol terhadap standar asam klorogenat berada pada rentang 25-250 ppm, dengan nilai koefisien korelasi (r) 0.999 dan persamaan regresi yang diperoleh adalah y = 0.1388x + 6.1015; sensitivitas ditunjukkan dengan peningkatan Δmean RGB sebesar 0.1388 per ppm CAE; LOD sensor polifenol sebesar 11.067 ppm CAE sedangkan LOQ sensor polifenol adalah 36.888 ppm CAE; interferensi oleh susu maupun gula memberikan nilai interferensi < 5%; sensor polifenol memenuhi parameter presisi dengan RSD kurang dari 2% yaitu 0.532%; sensor polifenol memenuhi parameter akurasi dengan recovery rata-rata sebesar 99.518%. Pengukuran konsentrasi polifenol berdasarkan pada perubahan warna yang setara dengan mg/L CAE. Metode sensor polifenol tidak memberikan perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan metode perngukuran polifenol dengan spektrofotometri UV-Vis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries102210101041;
dc.subjectPENGEMBANGAN SENSOR POLIFENOL BERBASIS NATRIUM META PERIODAT DAN 3-METIL-2-BENZOTHIAZOLINON HIDRAZON UNTUK KONTROL KUALITAS KOPIen_US
dc.titlePENGEMBANGAN SENSOR POLIFENOL BERBASIS NATRIUM META PERIODAT DAN 3-METIL-2-BENZOTHIAZOLINON HIDRAZON UNTUK KONTROL KUALITAS KOPIen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record