PENGEMBANGAN SENSOR POLIFENOL BERBASIS NATRIUM META PERIODAT DAN 3-METIL-2-BENZOTHIAZOLINON HIDRAZON UNTUK KONTROL KUALITAS KOPI
Abstract
Pengembangan Sensor Polifenol Berbasis Natrium Meta Periodat dan 3Metil-2-Benzothiazolinon
Hidrazon untuk Kontrol Kualitas Kopi; Nindya
Puspitaningtyas; 102210101041; 2014; 74 halaman; Fakultas Farmasi Universitas
Jember.
Kopi merupakan salah satu jenis minuman yang disukai oleh seluruh
lapisan masyarakat. Hasil awal studi International Coffee Systems (ICS) juga
menunjukkan bahwa kopi dapat mengurangi dampak substansi merugikan pada
tubuh dan bisa membantu memerangi banyak penyakit. Kopi mempunyai
kapasitas antioksidan 5-8 kali lebih tinggi dibandingkan pada teh (Natella, et al.,
2002), dan salah satu komponen yang berperan adalah senyawa polifenol. Salah
satu komponen polifenol yang terdapat dalam jumlah yang banyak di dalam kopi
adalah asam klorogenat.
Pengembangan suatu sensor berupa kertas saring diharapkan lebih efektif
dan efisien dalam aplikasinya dibandingkan dengan menggunakan instrumen lain
yang lebih rumit. Pada penelitian ini sensor polifenol dibuat dengan
mengimobilisasi natrium meta periodat (NaIO
) dan 3-metil-2-benzothiazolinon
hidrazon (MBTH) pada kertas saring. Penggunaan NaIO
4
untuk pengembangan
sensor antioksidan pada kopi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan
menggunakan enzim seperti PPO atau tirosinase, laccase dan peroksidase yaitu
perubahan o-difenol menjadi o-kuinon menggunakan NaIO
4
lebih cepat
dibandingkan reaksi secara enzimatis dan kuinon yang terbentuk tidak
menyebabkan inaktivasi enzim yang dapat mempengaruhi reagen. Selain itu
penggunaan NaIO
lebih ekonomis dibandingkan enzim. O-kuinon yang
merupakan produk hasil oksidasi dapat membentuk komplek berwarna merah
muda hingga merah marun dengan penambahan MBTH. Oleh karena itu,
pengembangan sensor polifenol dengan NaIO
4
dapat dilakukan dengan
mendeteksi kuinon yang membentuk kompleks berwarna merah muda sampai
merah marun dengan MBTH.
4
4
Fabrikasi sensor polifenol pada penelitian ini dilakukan dengan
mengimobilisasi reagen pada kertas saring dengan ukuran 0.5x0.5 cm. Reagen
yang digunakan merupakan campuran 8 mM NaIO
dan 48 mM MBTH dengan
perbandingan volume 1.5:1. Volume reagen yang digunakan adalah 4 µl, yang
kemudian sensor dikeringkan selama ±30 menit.
Hasil karakterisasi sensor polifenol berbasis NaIO
4
dan MBTH untuk
kontrol kualitas kopi meliputi; waktu respon sensor polifenol adalah 15 menit;
linieritas sensor polifenol terhadap standar asam klorogenat berada pada rentang
25-250 ppm, dengan nilai koefisien korelasi (r) 0.999 dan persamaan regresi yang
diperoleh adalah y = 0.1388x + 6.1015; sensitivitas ditunjukkan dengan
peningkatan Δmean RGB sebesar 0.1388 per ppm CAE; LOD sensor polifenol
sebesar 11.067 ppm CAE sedangkan LOQ sensor polifenol adalah 36.888 ppm
CAE; interferensi oleh susu maupun gula memberikan nilai interferensi < 5%;
sensor polifenol memenuhi parameter presisi dengan RSD kurang dari 2% yaitu
0.532%; sensor polifenol memenuhi parameter akurasi dengan recovery rata-rata
sebesar 99.518%. Pengukuran konsentrasi polifenol berdasarkan pada perubahan
warna yang setara dengan mg/L CAE. Metode sensor polifenol tidak memberikan
perbedaan signifikan jika dibandingkan dengan metode perngukuran polifenol
dengan spektrofotometri UV-Vis.
Collections
- UT-Faculty of Pharmacy [1469]