ANAUSIS PENGUKURAN TAHANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POTENSIOMETER, JEMBATAN VVHEATSTONE DAN JEMBATAN GANDA KElVIN SEBAGAI PEMBElAJARAN FISIKA DI SMU
Abstract
Pembelajaran fisika di SMU merupakan suatu upaya mengorganisasikan
lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi siswa SMU sehingga
mengantar siswa tersebut untuk membangun sendiri konsep dan definisi yang
benar. Agar konsep dapat lebih melekat pada diri siswa maka diperlukan adanya
eksperimen, misalnya saja pada eksperimen pengukuran tabanan listrik dengan
menggunakan metode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda
kelvin. Dari uraian tersebut peneliti merasa tertarik untuk menganalisis hasil
pengukuran tabanan dengan menggunakan metode potensiometer, jembatan
wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya dapat digunakan sebagai
pembelajaran fisika di SMU. Permasalahan yang peneliti ajukan dalam penelitian
ini adalah:(l)Seberapa besar hasil pengukuran tahanan dengan menggunakan
rnetode potensiometer, jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin;
(2)Manakah metode yang terbaik yang dapat digunakan sebagai pembelajaran
fisika di SMU. Tujuan penelitian ini adalah (l) untuk mengetahui hasil
pengukuran tahanan dengan menggunakan metode potensiometer, jembatan
wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya dapat digunakan sebagai
sumber informasi pacta pembelajaran fisika di SMU; (2) untuk: mengetahui metode
yang terbaik dalam mengukur tahanan listrik dari ketiga metode yaitu metode
potensiometer, Jembatan wheatstone dan jembatan ganda kelvin yang nantinya
dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU. Pengambilan data
dilakukan mulai dari merangkai alat sampai dengan mendapatkan data. Data yang
telah diperoleh dianalisis dan dihitung dengan menggunakan rumus yang telab
ditetapkan yaitu pada persamaan (3.1 ), (3 .2) dan (3.3) pada masing-masing
metode. Dari hasil pengukuran, pada metode potensiometer diperoleh tahanan
listrik sebesar (99, 46 ± 0,31) Ohm, dan pada metode jembatan wheatstone
diperoleh tahanan listrik sebesar ( 1 00,44 ± 0,23) Ohm, sedangkan untuk metode
jembatan ganda kelvin deperoleh tahanan listrik sebesar (100,84 ± 0,24) Ohm.
Dari hasil tersebut setelah dibandingkan dengan yang standart yaitu I 00 Ohm
tingkat ketelitian terbesar adalah pada metode jembatan wheatstone, sehingga dari
analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa metode jembatan wheatstone adalab
metode yang terbaik yang dapat digunakan sebagai pembelajaran fisika di SMU,
selain itu dalam merangkai alatnya juga mudah, sehingga memudahkan guru
untuk memberikan pemahaman pada siswa untuk rnelakukan percobaan.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]