STUDI NILAI TARA KIMIA LISTRIK LOGAM TEMBAGA DENGAN SPEKTROFOTOMETER SINAR TAMPAK
Abstract
Tara kimia listrik mempelajari hubungan kesetaraan antara energi
listrik dengan reaksi-reaksi kimia. Kesetaraan ini dapat ditunjukkan oleh
proses elektrokimia. Tara kimia listrik logam tembaga umumnya dipelajari
menggunakan voltametri tembaga atau perak yang didasarkan pada deposit
tembaga atau perak atau lebih dikenal dengan cara gravimetri yang pada
dasarnya kurang teliti, memerlukan banyak waktu dan kurang akurat. Dalam
penelitian ini dipelajari tara kimia listrik melalui pengukuran perubahan
intensitas warna dengan spektrofotometer sinar tampak. Permasalahan yang
diungkap adalah sejauhmana keakuratan pengukuran tara kimia listrik logam
tembaga melalui proses elektrolisis dengan menggunakan spektrofotometer
sinar tampak. Tujuan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang
keakuratan metode spektroskopi sinar tampak pada pengukuran tara kimia
listrik logam tembaga melalui proses elektrolisis. Hasil penelitian didapatkan,
melalui scanning absorban diperoleh panjang gelombang maximum sebesar
810 nm. Secara kurva kalibrasi didapatkan hubungan antara konsentrasi
terhadap absorban dengan persamaan "y =0,0011+12,108x" dengan
koefesien korelasi 0,9989 atau 99,89% yang menunjukkan adanya keeratan
hubungan antara absorban dengan konsentrasi. Setelah melakukan proses
elektrolisis pada waktu tetap-arus berubah dan waktu berubah-arus tetaR
dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak diperoleh massa Cu +
yang diendapkan tidak menunjukan perbedaan yang jauh dibanding dengan
massa cif+ secara teoritik. Pada eksperimen 1 dengan arus 0,25 A diperoleh
kesalahan mutJak sebesar 2,35, kesalahan relatif sebesar 1,58%,
keseksamaan sebesar 98,42%. Pada eksperimen 2 dengan arus 0,5 A
diperoleh kesalahan mutlak sebesar 4, 75, kesalahan relatif sebesar 1,62%,
keseksamaan sebesar 98,38%. Pada eksperimen 3 dengan arus 0,75A
diperoleh kesalahan mutlak sebesar 72,94, kesalahan relatif sebesar 16,43%,
keseksamaan sebesar 83,57%. Pada eksperimen 4 dengan arus 1A diperoleh kesalahan mutlak sebesar 185,5, kesalahan relatif 31 ,37%,
keseksamaan sebesar 98,63%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan,
keakuratan proses elektrolisis ditunjukan oleh kesalahan relatif yang kecil
pada waktu arus mendekati nilai nol yaitu pada arus 0,25 A.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]