dc.description.abstract | Pemanfaatan kulit kopi sebagai bioetanol merupakan salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan nilai ekonomisnya dan diversifikasi produk samping agroindustri kopi. Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi komponen lignoselulosa pada kulit kopi hasil pengolahan metode kering dari tiga lokasi perkebunan yang berbeda, yaitu Malang, Jember dan Banyuwangi. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa karakteristik kimia dan fisik pada kulit kopi yang diperoleh dari masing-masing daerah sentra penghasil kopi menunjukkan adanya perbedaan. Kulit kopi dari Malang memiliki kadar lemak dan kadar protein paling tinggi, sampel dari Jember memiliki kadar karbohidrat paling tinggi, dan sampel dari Banyuwangi memiliki kadar abu paling tinggi. Adapun kadar air kulit kopi dari semua daerah hampir sama, yaitu antara 8,47% dan 8,83%. Dari hasil analisis kadar lignoselulosa, kulit kopi dari Jember memiliki kadar selulosa dan hemiselulosa paling tinggi yaitu sebesar 29,51% dan 15,29%, serta kadar lignin paling rendah yaitu 20,90%. Hasil analisis struktur serat kulit kopi secara mikroskopis pada tiap sampel dengan variasi asal daerah tidak menunjukkan adanya perbedaan, tetapi dengan variasi pengecilan ukuran menunjukkan bahwa serat menjadi lebih amorf. | en_US |