KADAR PROTEIN TERLARUT DALAM DAUN UBI KAVU (manihot esculenla Crantz) YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger
Abstract
Fermentasi merupakan distmtlasi anaerob senyawa-senyawa organik yang
disebabkan oleh aktivttas mikroorganisme sehingga dihasilkan senyawa organik
dengan molekul rendah. Penerapan teknologi fermentasi pangan sangat
menguntungkan karena makanan hasil fermentasi biasanya mempunyat mlai gw
yang lebth tinggi dari pada bahan asalnya. Hal ini disebabkan karena mikroba
bersifat katabolik terhadap bahan makanan sehingga dihasilkan senyawa
sederhana yang mudah dicema. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang
ada tidaknya peningkatan kadar protein terlarut pada daun ubi kayu yang
difermentasi A.\pergillus mger. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi F.MlPA Universitas Jember. Rancangan penelitian yang digunakan
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan lama fermentasi
yaitu 0 hari (FO), 2 hari (Fl ), 3 hari (F2), 4 hari (F3) dan 5 hari (F4) Setiap
perlakuan 3 kali ulangan. Data yang diperoleh dianahsis dengan sidik ragam dan
dilanjutkan dengan uji Duncan. Penelitian ini menggunakan inokulum spora
A.mger dalam PDA miring umur 5 hari Menginokulasikan spora A. mger pada
media daun ubi kayu kemudian diinkubasi pada suhu 2~C. Analisis kadar protem
terlarut menggunakan metode formol Hasil penelitian menunjukkan, bahwa ratarata
kadar protein terlarut pada FO (kontrol) adalah 0,0869072 % dan kadar
protein tertinggi dihasilkan pada lama fermentast 2 hari dengan rata-rata
0,1225695 %. Kadar protein terlarut pada Fl dengan rata-rata 0,1225695 %,. F2
dengan rata-rata 0,0437746% dan F4 dengan rata-rata 0,04961 12 % berbeda
san gat nyata dengan FO sedangkan F3 dengan rata-rata 0,1050601 % tidak
berbeda nyata dengan FO. Kesimpulan yang diperoleh, bahwa daun ubi kayu yang
difermentasi dengan A. mger, menghasilkan kadar protein tertinggi pada lama
fermentasi 2 hari.
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]