PERBEDAAN PEMBERIAN KOTORAN SAPt PERAH DAN SAPI POTONG SEBAGAI PAKAN CACING TANAH MERAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP PRODUKSI KOKON DAN DAYA TETAS KOKON
Abstract
Salah satu pemanfaatan kotoran ternak, yaitu dapat digunakan untuk
keperluan beternak cacing tanah mcrah (Lumbricius rubellus) baik sebagai pakan
ataupun sebagai media. Kotoran tcrnak, terutama yang mengandung konsentrat
sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing tanah merah
(Lumbercius rubelIus), khususnya bagi produksi kokon dan daya tetas kokon.
Penelltian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pemberian kotoran sapi
perah dan kotoran sapi potong sebagai pakan cacing tanah merah (Lumbercius
rubellus) terhadap produksi kokon dan daya tetas kokon. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah rancangan percobaan satu variabel bebas dengan pola
dasar RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan, I kontrol dan 6 kali
ulangan. Tarof pcrlakuan yaitu, K I diberi pakan kotoran sapi potong, K2 dibcri
pak.an kotoran sapi perah sedang KO diberi pakan batang pisang yang sudah
busuk.. Parameter yang diamati adalah produksi kokon, menghitung daya tetas
kokon jumlah kokon menetas dan jumlah juvenil hidup. Analisis data
menggunakan Analisis Sidik Ragam yang dilanjutkan dengan uji DMRT 5 % dan
1 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antar perlakuan (KO, K 1 dan K2)
sa 11ng berbeda nyata Produksi kokon tertinggi di capai pada K2 yaitu sebesar
34 ,5 ± 0,292 butir dan terendah dipero1eh KO sebesar 15,5 ± 0,474 butir,
scdangkan prosentase daya tetas kokon tertinggi diperoleh pada K2 sebesar 75,9 ±
0,537 % dan terendah pada KO sebesar 37,9 ± 2,336%. Jumlah kokon menetas,
tertmggi dicapai pada K2 sebesar 26,2 ± 0,316 butir sedangkan terendah dicapai
pada KO sebesar 5, 87 ± 0,209 butir. Jumlah juvenil hidup tertmggi Juga dicapai
pada K2 yaitu sebesar 24,0 ± 1,332 ekor (juvenil) sedangkan terendah dicapai
pada KO sebesar 5,29 ± 0,66 ekor (juvenii).
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]