dc.description.abstract | Pembuatan minyak goreng dapat dilakukan dengan berbagai cara
diantaranya adalah dengan cara basah. salah satu cara basah adalah dengan cara
fermentasi. Pada prinsipnya pembuatan mmyak. goreng dengan cara fermentasi
dapat dilakukan dengan membubuhkan enzim proteolitik misalnya dilakukan
dengan menggunakan ragi roti . Ragi roti yang mengandung khamir mempunyai
berbagai enzim yang selama proses fermentasi menghasilkan enzim protease yang
dapat memecah protein pembungkus minyak dalam santan kelapa. Adanya
aktivitas dari enzim protease tersebut menyebabkan minyak yang teibungkus
protein lepas, memisah dan terkumpul. Penelitian tentang per.garuh pemberian
macam ragi roti, kvnsentrasi dan lama fennentasi terhadap pembentukan minyak
goreng dari keiapa (Cocos nurfera L.) telah dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui merk ragi, konsentrasi ragi roti dan lama fermentasi yang paling baik
terhadap pembentuk.an minyak kelapa. Penelitian menggunakan rancangan
faktorial pola RAL dengan 3 faktor. Faktor Pertama : Macam merk ragi roti yang
tcrdiri dari merk Haan, merk Fermifan dan merk Super Gs, Faktor Kedua :
Konsentrasi ragi roti terdiri dari 0,1% (w/v), 0,2% (w/v), 0,3% (w/v) dan 0,4%
(w/v), Faktor ketiga : Lama fermentasi yaitu 1 hari, 2 hari dan 3 hari. Data basil
penelitian yang diperoleh setelah dianalisis menunjukkan bahwa merk ragi roti,
konsentrasi ragi roti dan lama fermentasi berpengaruh sangat nyata terhadap
minyak yang dihasilkan. Kombinasi perlakuan terbaik diperoleh pada ragi roti
merk Super Gs konsentrasi 0,1% dan lama fermentasi 1 hari dengan rata-rata
minyak yang terbentuk 3,2 ml, kemudian untuk ragi roti merk Haan dan ragi roti
merk Fermifan diperoleh pada konsentrasi 0,3% lama fennentasi 1 hari dengan
rata-rata minyak yang terbentuk 3,3 ml dan 3,2 ml. | en_US |