dc.description.abstract | Jamur merang mengebsorbsi kerbohidrat dan mineral dari rumput rumputen
yang melapuk. Selarna proses pertumbuhan jamur berlangsung. bahan organik
karbohidrat dan garam mineral dibutuhkan dalam jumlah besar. Kebutuhan tersebut
diatasi dengan penyiraman air gula (sukrosa), karena gula digunakan oleh heterotrof
sebagai sumber energi primer. Permasalahan yang diungkap dalam penelitian ini
adalah: (1) adakah pengeruh penyiraman air gula pesir terhedap pertumbuhan jamur
merang? (2) kapankah saat penyiraman air gula pasir yang tepat sehingga diperoleh
pertumbuhan jamur merang yang maksimal? (3) berapakah konsentrasi air gula pasir
yang tepa! sehingga diperoleh pertumbuhan jamur merang yang maksimal? (4) adakah
interaksi antara konsentrasi dan saat penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan
jamur merang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruhi
penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan jamur merang, (2) mengetahui saat
penyiraman air gula pasir yang maksimal terhadap pertumbuhen jamur mereng, (3)
mengetahui berapa konsentresi air gula pasir yang berpengaruh nyala terhadap
pcrtumbuhan jnmur mcrang, (4) adakah interaksi antara konsentrasi dan saat
penyiraman air gula pasir terhadap pertumbuhan jamur merang. Hasil penelitian bahwa
pada jumlah tubuh buah. diameter tudung buah. tinggi tangkai, berat basah menunjukan
hasil yang berbeda tidak nyata, tetapi pada berat kering dihasilkan berbeda nyata pada
seat ponyitnmAn (A) sehingqa dilakukan uji lanjut terhadap A. Jika dibandingkan rerata
enter A1 berbeda nyate terhedap rerata A1 dan A.J. Rerata Ar dan Ao berbeda tidak nyata
pede laraf kepercayaan 5%. Sehingga jlka dibandlngkan antar A2 dan A1 lebih tinggi
remta pnda An Dari hasil pengamatan dapat diterik kesimpulan bahwa: konsentrasi air
gula pasir tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jamur merang. Tetapi
penyiraman pada saat pengomposan berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur
merang Hasil penelitian ini dapat bermanfaat, antara lain sebagai pertimbangan bagi
para petani jarnur dan masyarakat lain pada umumnya dalam penyiraman sebaiknya
tidak menggunakan air gula pasir dengan konsentrasi yang biasa digunakan oleh petani
yaitu sekilar 2%, 4 1.lk 6%. Walaupun data hasil penelitian menunjukan berbeda tidak
nyata tetapi penelitian ini memberikan kecenderungan peningkatan produksi jamur
merang. Atau dapat dlgunakan konsentrasi yang Jebih tinggi untuk penyiraman. Atau
sama sekali tidak perlu ditambahkan air gula untuk penyiraman. sehingga penyiraman
dapat dilakukan dengan menggunakan air biasa dan diperbanyak pada saat
pengomposan Penelitian ini diharapkan dapat menunjang penelitian lebih lanjut. | en_US |