SANTUN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA SISWA KELAS II SMUK SATYA CENDIKA JEMBER TAHUN PELAJARAN 1997/1998
Abstract
Berbicara pada dasarnya pengucapan bunyi-·bunyi bahasa. Untuk. dapat berbicara dengan baik seorang siswa diperukan keterampilan berbicara. Hal itu sesuai dengan kurikulum SHU bahasa Indonesia 1994, bahwa. tujuan pebelajaran ketramplan berbicara agar siswa mampu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berbagai peristiwa
komunikasi baik secara lisan maupun tulis serta mempunyai sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Namun kenyataan yang terjadi dalam pembelajaran, siswa yang dapat berbicara belum tentu mempunyai ketrampilan berbicara . Has alah yang timbul disebabkan para siswa kurang menyadari bahwa ketrampilan berbicara tidak hanya berkaitan dengan tekstual saja, tetapi juga berhubungan dengan persoalan yang bersifat interpersonal. Masalah tekstual selalu membutuhkan prinsip kerja sama (koopera tive principle), sedangkan interpersonal selalu membutuhkan prinsip kesopanan (politennes principle). Oleh karena itu. penulis tertarik membahas masalah santun berbahasa dalam pembelajaran berbicara kelas II SHUK Satya Cendika Jember tahun pelajaran 1997/1998. Agar dapat mendeskripsikan masalah itu penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Kegiatan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru bidang s tudi bahasa Indonesia sebagai alternatif dalam usaha melatihkan santun berbahasa dalam pembelajaran
berbicara di SMU dan bagi siswa agar dapat berbicara dengan santun dalam pembelajaran berbicara. Bahkan bermanfaat juga bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan masukan
untuk mengadakan penelitian yang sejenis dalam bahasan yang lebih luas. Berdasarkan manfaat penelitian tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan
bahasa siswa sesuai prinsip santun berbahasa, untuk mengetahui masalah- masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran berbicara. Bahkan lUltuk memberikan
sumbangan pemikiran dalam pembelajaran berbicara sesuai prinsip santun berbahasa khususnya siswa SMUK Satya Cendika Jember sesuai kurikulum 1994. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan. mulai bulan Desember 1997 sampai bulan Me i 1998. Usaha untuk menemukan jawa ban masalah yang timbul. diawali dengan mengkaji teori. kemudian dilanjutkan dengan metode observasi dan wawancara. Pendeakripaian data melalui kegiatan pembelajaran diskusi dan menyampaikan komentar . Teknik penentuan korpus/sampel menggunakan theoretical sampling yang dilakukan dengan cara :- (a) menyeleksi data sampai pada unit terkecil. (b ) menyeleksi sampel sampai pada
titik jenuh sehingga. lnformasi yang di jaring luntas , (c) menyeleksi data sampai maksimum. Untuk analisis daa diperlukan analisis ranah yang dilanjutkan dengan analisis
taksonomi dan analisis komponensial. Dari hasil analisis data tersebut dapat di simpulkan bahwa penggunaan bahasa siswa sesuai prinsip santun berbahasa dalam pembelajaran berbahasa secara umum santun, walaupun ada sebagian kecil yang kurang santun . Ha l itu
disebabkan oleh pemakaian bahasa siswa yang terpengaruh bahasa ibu, karena kurang menaati kejelasan kaidah grama tikal dalam bahasa. Namun demikian, guru juga berusaha
melatihkan santun berbahasa dalam pembelajaran berbicara. dengan cara memberikan latihan sebanyak -banyaknya dan berusaha membangkitkan rasa percaya diri untuk berbicara sesuai prinsip santun berbuhasa. Dengan demi kian hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi guru dalam pembelajaran berbicara sesuai prinsip santun berbahasa seperti yang ditegaskan dalam kurikulum SHU 1994 yang menekankan pendekatan komunikatif. Harapan kepada guru hendaknya memilih materi dengan memperhatikan ke trampilan berbicara siswa, tidak hanya diarahkan agar siswa bisa berbicara tetapi mampu berbicara sesuai situasi tindak berbahasa. Bagi siswa , hendaknya berlatih secara teratur dan memperhatikan aspek sopan santun dalam berbicara baik di sekolah
Collections
- UT-Faculty of Law [6214]