PEMISAHAN DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FENOLIK DAN NON – FENOLIK DARI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA
Abstract
Kelapa merupakan tanaman khas daerah tropis. Kelapa tumbuh subur di Indonesia
yang memiliki iklim tropis. Tanaman kelapa dapat ditemukan hampir diseluruh wilayah
Indonesia, mulai dari pegunungan sampai ke darah pantai. Tanaman kelapa memiliki
banyak manfaat di semua bagian tubuhnya, salah satunya adalah buah kelapa. Pemanfaatan
buah kelapa sementara ini hanya terbatas pada daging dan air bauhnya saja, sedangkan
sabut dan tempurung kelapa menjadi sampah organik padat yang lama – lama menumpuk.
Salah satu cara alternatif untuk mengurangi penumpukan sampah organik padat tempurung
kelapa adalah dengan cara mengubahnya menjadi asap cair melalui proses pirolisis. Asap
cair tempurung kelapa mengandung senyawa fenoliki dan non fenolik (Budijanto, dkk,
2008). Senyawa fenolik dan non fenolik yang terkandung di dalam asap cair tempurung
kelapa akan dipisahkan untuk memperluas kemanfaatannya. Pemisahan menggunakan
metode ekstraksi cair – cair dengan larutan NaOH 5 % sebagai reagennya. Dari paparan
tersebut perlu dilakukan penelitian untuk (i) mengetahui senyawa apa saja yang terkandung
di dalam asap cair tempurung kelapa, (ii) mengetahui apakah ada perbedaan kadar dan
komposisi senyawa fenolik dan senyawa non fenolik persatuan waktu pada proses
pembuatan asap cair tempurung kelapa, (iii) mengetahui apakah senyawa fenolik dan
senyawa non fenolik dalam asap cair tempurung kelapa dapat dipisahkan dengan larutan
NaOH 5%.
Penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu : (i) penyiapan alat dan bahan, (ii) proses
sampling yang dibagi menjadi 3 (0 – 4 jam untuk sampel 1; 4 – 8 jam untuk sampel 2, dan 8
– 12 jam untuk sampel 3), (iii) preparasi sampel, (iv) analisis sampel menggunakan GC –
MS. Penelitian dilakukan dengan membandingkan hasil analisis sampel asap cair
tempurung kelapa asli (1, 2, dan 3) dengan hasil analisis ekstrak Diklorometana dari sampel
(1, 2, dan 3). Dari hasil perbandingan analisis sampel asap cair tempurung kelapa
menggunakan GC – MS dapat ditarik kesimpulan apakah proses pemisahan senyawa
fenolik dan non fenolik berhasil atau tidak.
Hasil penelitian didapatkan bahwa (i) sampel asap cair tempurung kelapa
mengandung senyawa fenolik dan non fenolik, (ii) terdapat perbedaan kadar dan komposisi
senyawa fenolik dan non fenolik per 4 jam waktu sampling pada asap cair tempurung
kelapa, (iii) pemisahan senyawa fenolik dan non fenolik pada sampel asap cair tempurung
kelapa menggunakan larutan NaOH 5 % tidak berhasil.