INVESTIGASI PAPARAN KEBISINGAN DI BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR KABUPATEN JEMBER
Abstract
Peralatan yang digunakan yaitu Sound Level Meter (SLM) sebagai pengukuran paparan taraf intensitas yang diterima baik mekanik maupun tester dalam satuan dB. Penelitian ini dilakukan di dua titik pengukuran dan pengukuran diambil langsung pada obyek dan dilakukan selama 6 hari berturut-turut. Pengukuran di bagi menjadi 2 yaitu pagi dan sore, sehingga pengkuran dilakukan selam 4 jam untuk masing-masing obyek setiap interval waktu 15 menit dalam sehari. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif yaitu data yang didapat dari pengkuran secara langsung. Data-data tesebut berupa taraf intensitas (dB) dan waktu (menit) yang kemudian digambarkan dalam bentuk grafik sehingga dapat dibandingkan dengan acuan yang digunakan yaitu 88 dB.
Hasil penelitian yang sudah dilakukan menunjukkan bahwa paparan taraf intesitas yang diterima oleh mekanik dan tester setiap hari berbeda-beda. Taraf intensitas adalah logarima perbandingan intensitas dengan intensitas ambang pendengaran manusia. Taraf intensitas tertinggi yang diterima oleh mekanik yaitu 95,3 dB dan tester 94,2 dB. Tinggi rendahnya taraf intensitas bergantung pada sumber bunyi dan intensitas bunyi dari mesin sepeda motor. Selain itu, pada saat tertentu mesin sepeda motor tidak bekerja secara bersamaan dan intensitas bunyi mesin bebeda-beda diantaranya intensitas maksimum, minimum dan sedang. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut bahwa paparan taraf intesitas melebihi nilai acuan sebesar 7% untuk mekanik dan tester 6% dari 88 dB. Sehingga karyawan perlu dilindungi agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan yaitu diantaranya dengancara menggunakan pelindung telinga saat melakukan kegiatan di bengkel tersebut.