Show simple item record

dc.contributor.authorDian Muflikhy Putri
dc.date.accessioned2014-11-28T03:02:04Z
dc.date.available2014-11-28T03:02:04Z
dc.date.issued2014-11-28
dc.identifier.nimNIM112010101076
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/60395
dc.description.abstractPneumonia merupakan salah satu penyebab terbesar kematian anak di seluruh dunia yang membunuh sekitar 1,1 juta anak dibawah 5 tahun setiap tahun, merupakan 18% dari seluruh kematian anak dibawah usia 5 tahun di seluruh dunia, lebih banyak dari AIDS, malaria dan tuberculosis. Studi mikrobiologik menemukan penyebab utama bakteriologik pneumonia pada anak balita adalah Streptococcus pneumoniae (30-50% kasus). Infeksi oleh S. pneumoniae dipengaruhi oleh beberapa faktor virulensi, salah satunya adalah protein permukaan. Pada penelitian pendahuluan telah diperoleh protein permukaan dengan berat molekul 23 kDa dari hasil uji SDS-PAGE. Protein permukaan tersebut terbukti berfungsi sebagai adhesin pada enterosit mencit, dan terdapat pengaruh konsentrasi protein permukaan yang disalutkan pada enterosit mencit terhadap indeks adhesi. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan protein permukaan S. pneumoniae dengan berat molekul 23 kDa bersifat imunogenik melalui uji hambat hemaglutinasi dan uji hambat adhesi. Uji hambat hemaglutinasi dilakukan dengan menginkubasikan serum dan bakteri, kemudian dicampur dengan eritrosit dan diamati adanya aglutinasi atau presipitat pada microplate. Uji hambat adhesi dilakukan dengan melakukan pengenceran antibodi yang terdapat pada serum dengan pengenceran 0x, 1x, 2x, 3x, 4x dan 5x, kemudian diinkubasikan dengan bakteri dan disalutkan pada enterosit. Hasil uji hambat hemaglutinasi dilihat dari titer HI yang menunjukkan pengenceran tertinggi yang mampu memberikan nilai (+), dengan cara melihat adanya presipitat eritrosit. Hasil uji hambat adhesi dilihat dari indeks adhesi atau jumlah perlekatan bakteri. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengenceran antibodi dan indeks adhesi dengan nilai signifikansi 0,035. Koefisien korelasi (r) yang dihasilkan yaitu -0.788 yang berarti bahwa hubungan negatif antara keduanya termasuk hubungan sangat kuat. Presentase besarnya pengaruh tersebut dapat dilihat dari besarnya R square, yaitu 0,620 yang menunjukkan terdapat pengaruh pengenceran antibodi sebesar 62% terhadap besarnya indeks adhesi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa protein permukaan S. pneumoniae dengan berat molekul 23 kDa bersifat imunogenik dengan terbentuknya antibodi yang mampu menghambat proses hemaglutinasi pada titer ½ dan ¼. Pada uji hambat adhesi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pengenceran antibodi yang disalutkan pada enterosit mencit, maka kemampuan dalam menghambat adhesi bakteri dengan sel inang semakin lemah terlihat dengan semakin banyak bakteri S. pneumoniae yang menempel pada enterosit mencit.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries112010101076;
dc.subjectImunogenik, Streptococcus Pneumoniaeen_US
dc.titleRESPON IMUNOGENIK PROTEIN PERMUKAAN 23 kDa Streptococcus pneumoniaeen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record